Abstract

Bandara Internasional Yogyakarta berada di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Aviobridge merupakan jembatan antara pesawat dengan terminal bandara yang memudahkan pergerakan penumpang dan awak kabin, bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang dan memudahkan aktivitas operasional petugas. Karena tingginya permintaan penggunaan aviobridge oleh personel ground handling, petugas pengendali pergerakan apron menghadapi tantangan, terutama pada jam sibuk. Oleh karena itu, perlu dilakukan penambahan unit aviobridge. Penambahan unit aviobridge ini juga sebagai upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas area apron. Metodologi yang digunakan adalah metode peramalan regresi linier. Berdasarkan hasil peramalan kedatangan pesawat, jumlah kedatangan pesawat selama periode 2023-2032 diperkirakan mengalami peningkatan sebagai berikut: 12814, 15543, 18271, 21000, 23729, 26458, 29186, 31915, 34644 dan 37372. Selain itu, pada jam sibuk, jumlah kedatangan pesawat berkisar antara 8 hingga 14. Penggunaan aviobridge dapat meningkatkan efisiensi ground time pesawat dari 0% menjadi 30% dan meningkatkan efektivitas penggunaan parking stand dari 100% menjadi 142%. Dengan analisis keuangan menunjukkan uang masuk sebesar Rp. 1.131.101.055 per tahun dan cash out sebesar Rp. 159.218.070 per tahun, estimasi payback period pengadaan aviobridge adalah 6,8 tahun, dengan internal rate of return sebesar 13,79%.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call