Abstract

Salah satu upaya dalam meningkatkan produksi minyak dan gas adalah dengan melakukan reaktivasi sumur yang sudah tua, dengan adanya reaktivasi sumur maka akan bertambah laju alir produksi dari suatu lapangan. Di sisi lain, sebuah pipeline pasti memiliki kekuatan dan ketahanan masing-masing terhadap tekanan atau biasa disebut dengan MAOP (Maximum Allowable Operating Pressure) yang mana pipeline akan mengalami kebocoran (leak) apabila dilalui laju alir dengan tekanan yang melebihi batas kemampuan pipeline. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis MAOP di PT Tenggara menggunakan Multiphase Flow Simulator, sehingga akan diketahui tekanan fluida dalam pipeline setelah adanya reaktivasi sumur. Metode yang digunakan ialah dengan melakukan simulasi skenario reaktivasi sumur sebanyak 6 sumur. Dari simulasi skenario tersebut diketahui bahwa dengan mereaktivasi 6 sumur, pipeline pada PT Tenggara masih aman (tidak terjadi kebocoran), tekanan fluida dalam pipeline masih dibawah nilai MAOP. Dengan adanya reaktivasi 6 sumur tersebut, terjadi peningkatan produksi minyak sebesar 238,77 BOPD, dan produksi gas sebesar 474,22 Mscf/d.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call