Abstract
AbstrakMinyak goreng telah menjadi kebutuhan sehari-hari, namun sisa minyak jelantah mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi dampak tersebut dengan menganalisis limbah minyak jelantah hasil penggorengan pada UMKM di Desa Gegerkaron Kota Bandung. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara semi terstruktur, tinjauan pustaka, dan angket yang dibagikan kepada pemangku kepentingan UMKM, masyarakat, dan mahasiswa dengan teknik pengambilan dengan purposive sampling. Teknik analisis data dengan triangulasi yang terdiri dari pengumpulan data, analisis data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83,33% usaha kecil dan menengah memproduksi minyak jelantah tanpa mengetahui cara membuangnya, dan sisanya sebesar 16,67% tidak memahami bahayanya. Kondisi sungai-sungai di sekitarnya seperti Sungai Cibereum tercemar menjadi indikasi kuat ancaman limbah minyak jelantah. Solusi dari penelitian ini antara lain edukasi yaitu dukungan dan inovasi untuk mengolah minyak jelantah menjadi sabun ramah lingkungan sehingga mengurangi polusi dan dapat memberikan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.Kata kunci: Minyak Jelantah, UMKM, Kelurahan Gegerkalong.AbstractCooking oil has become a daily necessity, but the remaining used cooking oil has a negative impact on health and the environment. This study aims to reduce these impacts by analyzing used cooking oil waste from frying in MSMEs in Gegerkaron Village, Bandung City. Using a qualitative approach, data were collected through observation, semi-structured interviews, literature review, and questionnaires distributed to UMKM stakeholders, the community, and students with purposive sampling techniques. Data analysis techniques with triangulation consisting of data collection, data analysis, verification, and conclusion drawing. The results showed that 83.33% of small and medium enterprises produced used cooking oil without knowing how to dispose of it, and the remaining 16.67% did not understand the dangers. The condition of the surrounding rivers, such as the polluted Cibereum River, is a strong indication of the threat of used cooking oil waste. Solutions from this research include education, namely support and innovation to process used cooking oil into environmentally friendly soap so as to reduce pollution and can provide sustainable community empowerment. Keywords: Used Cooking Oil, UMKM, Gegerkalong Neighborhoods
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have