Abstract

Pesatnya pertumbuhan internet berdampak pada perkembangan layanan digital. Lonjakan permintaan ini telah menciptakan peluang bagi pelaku industri layanan digital. Meskipun memiliki dampak positif, pertumbuhan internet juga menimbulkan tantangan teknis. Dalam konteks mengatasi pertumbuhan lalu lintas data, pemantauan sumber daya (resource) menjadi salah satu faktor yang krusial. Salah satu cara terbaru untuk memantau sumber daya tersebut adalah dengan menggunakan sistem streaming telemetry Google Remote Procedure Call (gRPC) Network Management Interface (gNMI). Meski tampak lebih superior dari protokol yang telah ada, studi lebih lanjut dalam pengimplementasian sistem streaming telemetry perlu dikaji. Makalah ini difokuskan untuk menginvestigasi trade-off dan kinerja streaming telemetry gNMI. Perancangan dan simulasi dilakukan menggunakan networking lab tools berbasis Docker, yaitu containerlab. Integrasi sistem pemantauan dan topologi jaringan juga dilakukan dalam simulasi berbasis Docker tersebut. Hasil pengamatan dari tiap protokol menunjukkan bahwa aktivitas mengambil metrik oleh sistem pemantauan tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi jaringan. Hal tersebut ditunjukkan oleh rata-rata latency jaringan yang bervariasi rendah dan throughput yang hampir seragam kecuali pada kondisi lossy dan congestion. Pengamatan pada simulasi juga menunjukkan sistem pemantauan gNMI menggunakan sumber daya input/output (I/O) lebih intensif dibandingkan protokol lainnya. Penelitian ini juga membahas tentang integrasi streaming telemetry gNMI dan log monitoring, yang menunjukkan kenaikan penggunaan memori sebesar 70 MB dan sumber daya Disk I/O yang meningkat sebesar 33%. Dalam penelitian ini juga ditemukan indikasi peningkatan penggunaan CPU oleh sistem pemantauan gNMI sebesar 50% dari data modus yang dicatat dalam pengamatan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call