Abstract

Pandemi Covid-19 berdampak pada semua sektor. Salah satunya adalah sektor perikanan. Para petani ikan bawal dan nila merah di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai kesulitan menjual hasil panen mereka. Penurunan ini terjadi karena sektor pariwisata dan perhotelan banyak yang tutup akibat Covid-19. Sementara warung-warung kuliner juga menurun drastis karena para mahasiswa dan pelajar diliburkan sehingga sebagian besar dari mereka kembali ke daerah asalnya. Dengan kondisi seperti saat ini, serapan pasar hanya sekitar 5-6 ton per hari. Situasi ini tentu membuat para petani ikan bawal dan nila merah khawatir jika pandemi Covid-19 berlangsung lama. Kasus ini juga dialami oleh beberapa petani yang ada di Mejing Kidul, turunnya permintaan membuat harga ikan menjadi murah dan beberapa petani ikan mengalami kerugian.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.