Abstract

Permasalahan kota besar di negara berkembang seperti kemacetan dan peningkatan polusi udara menjadi salah satu isu global yang perlu diatasi segera. Integrasi angkutan umum direkomendasikan sebagai salah satu solusi yang mampu mengatasi permasalahan ini dengan mengkombinasikan penggunaan kendaraan non-motorized sebagai feeder . Namun, penelitian mengenai pengguna dan perjalanan moda kombinasi masih belum dipelajari secara spesifik dan empiris. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hal ini secara spesifik yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik perjalanan dan pengguna sebagai pertimbangan dalam penyediaan transportasi di Kota Yogyakarta. Pengumpulan data melalui kuesioner, diolah dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif menghasilkan kesimpulan bahwa pengguna Trans Jogja didominasi oleh masyarakat dengan kelompok umur usia produktif dan berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar dari mereka memiliki profesi sebagai Mahasiswa dengan pendapatan menengah dan memiliki maksud perjalanan menggunakan Trans Jogja untuk berwisata dengan perjalanan satu kali dalam seminggu. Selama ini, sebagian besar pengguna berjalan kaki untuk menjangkau halte dan tujuan setelah naik atau turun dari Trans Jogja. Namun beberapa dari mereka menyatakan cukup kewalahan jika jarak yang ditempuh dari asal-halte atau halte-tujuan memiliki jarak yang cukup jauh. Oleh karena itu, diusulkan penggunaan sepeda sebagai feeder dalam mengatasi permasalahan ini, dan berdasarkan analisis persepsi, 78% pengguna Trans Jogja bersedia untuk menggunakan sepeda sebagai feeder menuju Trans Jogja.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call