Abstract
Riset ini berupaya untuk menganalisis realisasi Profil Pelajar Pancasila pada sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dalam memperkuat karakter berkebhinekaan global peserta didik sekolah dasar, untuk menelaah kelebihan dan kekurangan, untuk dievaluasi, agar menjadi percontohan holistik dalam implementasi Profil Pelajar Pancasila, khususnya karakter Berkebhinekaan Global. Penelitian ini dirampungkan berbasiskan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif, analisis data, yaitu, reduksi, display, dan verifikasi. Hasil penelitian, yaitu, eksistensi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), memiliki manfaat positif untuk menjadi percontohan dalam implementasi Profil Pelajar Pancasila, khususnya karakter Berkebhinekaan Global, karena representatif, termasuk peserta didiknya bersifat multikultur, praktik pembelajarannya tidak hanya teoretis, tetapi juga praktis, dengan prinsip student centered learning, project based learning, dan berbasis keteladanan pendidik. Kesimpulan riser yaitu, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), telah memandang penting tentang realisasi Kurikulum Merdeka 2022, yang mengakomodir Profil Pelajar Pancasila, khususnya karakter Berkebhinekaan Glonal, dengan terintegasi pada setiap mata pelajaran, baik secara tersurat, maupun terserat, dengan model project based learning dan dukungan kebijakan pengelola sekolah, kedua, hambatan, terdapat pada upaya mewujudkan program yang berkelanjutan, mengingat program tersebut bersifat baru, maka perlu adaptasi dan evaluasi yang diperbaiki juga diperbaharui setiap tahunnya.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.