Abstract

Konsumsi energi adalah salah satu faktor penting bagi setiap negara. Pada skala agregat, konsumsi energi menjalankan perannya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Energi di Indonesia masih didominasi energi primer yang terdiri dari minyak bumi, gas bumi, batubara, dan energi terbarukan. Oleh karena itu, penelitian ini menjelaskan kausalitas antara konsumsi energi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah Granger Causality dengan model regresi Vector Autoregressive (VAR). Penelitian menggunakan data time series dengan rentang antara 1976-2018. Data yang digunakan meliputi data PDB riil sebagai proxy dari pertumbuhan ekonomi, konsumsi energi, konsumsi energi kelistrikan, dan konsumsi energi non kelistrikan yang semuanya merupakan data agregat. Hasil studi menunjukkan bahwa hubungan kausalitas yang terbentuk antara konsumsi energi dan pertumbuhan ekonomi bersifat independen dalam jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti tingkat pendapatan negara, kebijakan terkait energi dan dependensi negara terhadap pemenuhan kebutuhan energinya. Kebijakan pemerintah dalam hal tingkat intensitas konsumsi energi Indonesia dapat diperbaiki melalui kebijakan yang tepat pada sektor ekonomi dan sektor energi mengingat kenyataan bahwa menghemat konsumsi energi 1 kWh jauh lebih murah dibandingkan dengan memroduksi energi 1 kWh sehingga di masa depan dapat menjadikan produksi energi lebih murah dibandingkan menghemat energi. Kata kunci: konsumsi energi, pertumbuhan ekonomi, Granger Causality

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.