Abstract

Sebagai salah satu produsen terbesar di dunia, Indonesia memiliki kepentingan untuk meningkatkan pangsa ekspor minyak inti sawit di tengah isu negatif yang berasal dari negara produsen minyak nabati lainnya terhadap industri minyak sawit dan turunannya; di sisi lain menjaga ketersediaan PKO domestik sebagai bahan baku industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perdagangan minyak inti sawit Indonesia. Penelitian menggunakan model ekonometrik persamaan simultan yang terdiri dari 18 persamaan struktural dan 25 persamaan identitas yang diestimasi dengan metode 2SLS (Two Stage Least Squares) menggunakan data time series tahun 1990-2017. Hasil estimasi menunjukkan bahwa perubahan penawaran ekspor minyak inti sawit Indonesia ke negara tujuan ekspor utama responsif terhadap perubahan luas areal minyak inti sawit domestik, peningkatan teknologi, dan dummy kebijakan hilirisasi. Sementara itu, permintaan negara importir utama minyak inti sawit responsif terhadap perubahan harga minyak sawit dunia, pendapatan perkapita penduduk negara, dan harga minyak mentah dunia. Kebijakan hilirisasi yang diiringi dengan perbaikan teknologi, infrastruktur, maupun iklim usaha diperlukan untuk meningkatkan efisiensi industri minyak inti sawit domestik dan mengurangi ketergantungan terhadap ekspor.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call