Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis etika mahasantri terhadap guru dalam konteks Kitab Ta'lim Muta'alim, dengan studi kasus yang dilakukan di Ma'had Al-Jami'ah Putri UIN Salatiga. Kitab Ta'lim Muta'alim merupakan salah satu kitab yang digunakan dalam pendidikan di Ma'had Al-Jami'ah Putri, yang memberikan panduan tentang etika dan hubungan antara guru dan murid. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis dokumen terkait Kitab Ta'lim Muta'alim. Responden dalam penelitian ini adalah mahasantri dan beberapa guru yang berpengalaman. Hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan: pertama, etika adalah sesuatu yang dibicarakan tentang kebiasaan manusia, . Kedua , etika mahasantri sebaiknya sesuai dengan kitab ta'lim muta'alim sebagai berikut :1. Seorang santri tidak dapat melarikan diri dari guru. 2. Santri tidak duduk di bangku guru. 3. Tidak memulai berbicara pada guru kecuali dengan izinnya. 4. Hendaknya tidak banyak bicara dihadapan guru. 5. Harus menjaga waktu dan tidak membebankan pintunya, tapi sebaliknya menunggu sampai beliau keluar. 6. Selalu memohon keridhaannya. 7. Menjauhi hal-hal yang dapat menimbulkan kemarahan seorang guru. 8. menjumpai perintah guru asal bukan perintah maksiat kepada Allah Swt. Ketiga,mahasantri menunjukkan keterlibatan aktif dalam proses belajar-mengajar. Mereka memiliki semangat yang tinggi untuk belajar dan mengembangkan diri dalam bidang agama. Mahasantri juga menunjukkan kerjasama yang baik dengan guru dan sesama mahasantri dalam menghadapi tantangan dalam pembelajaran. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana etika mahasantri terhadap pantulan guru dalam kitab Ta'lim Muta'lim di Ma'had Al-Jami'ah Putri UIN Salatiga.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call