Abstract

Latar belakang: Berhenti merokok adalah hal yang tidak mudah dilakukan, terutama pada seseorang yang sudah sangat kecanduan nikotin. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada Tahun 2020 tentang perilaku dan kebiasaan merokok di Jawa Barat, yaitu jumlah perokok di Provinsi Jawa Barat sebanyak 26,93%. Jumlah perokok ini didominasi oleh pria, sedangkan perokok wanita itu minoritas yang prevalensi merokoknya pada 1 bulan terakhir. Tujuan: Untuk menganalisis perilaku berhenti merokok di wilayah Puskesmas di Kecamatan Cilodong. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif berupa pengumpulan data sekunder dan data primer yang dikumpulkan secara langsung dengan observasi, wawancara, dan Focus Group Discussion (FGD). Sampel dalam penelitian ini yaitu masyarakat usia produktif di wilayah Kecamatan Cilodong dengan jumlah responden 30 responden. Setelah data dikumpulkan kemudian diolah dan disajikan dengan Microsoft Word dalam bentuk angka, tabel dan narasi. Hasil: Berdasarkan hasil wawancara didapatkan tiga permasalahan utama, yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat terkait hidup sehat tanpa rokok, kebijakan KTR belum tersosialisasikan dengan baik dan kurangnya dukungan tokoh masyarakat dan tokoh agama terkait hidup sehat dan KTR. Kesimpulan: Analisis ini menunjukkan bahwa perilaku berhenti merokok menjadi permasalahan yang serius karena memang masih kurang pengetahuan yang mendalam terkait dampak dan bahaya rokok. Oleh karena itu, alternatif dari penyelesaian masalah untuk meminimalkan perokok aktif yaitu membentuk RT Binaan Anti Rokok.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call