Abstract

Perkembangan konstruksi beton memberi dampak produksi semen yang meningkat dan merusak keseimbangan alam karena setiap 1kg produksi semen menghasilkan emisi CO₂ sebesar 0,5 – 0,7 kg. Untuk mengurangi dampak tersebut dibentuklah inovasi beton geopolymer . Geopolimer beton terbentuk dari reaksi polimerisasi senyawa silika (Si) dan alumina (Al) yang terdapat pada pasir kuarsa dan limbah fly ash hasil pembakaran batu bara yang memiliki sifat pengikat seperti semen. Fly ash bereaksi dengan aktivator alkali kalium hidroksida (KOH) dan natrium silikat (Na₂SiO₃). Campuran desain beton geopolimermengacu pada penelitian terdahulu. Pengujian kuat tekan dan daya serap pada umur 14 dan 28 hari. Terdapat 2 variasi dengan konsentrasi KOH 8M, rasio alkali aktivator 1:1 rasio mol dan KOH 10M, rasio alkali aktivator 1:1,5 rasio mol. Komposisi fly ash dan pasir kuarsa setiap binder 20%:80%, 40% : 60%, 50% : 50%, 60% : 40%, 80%:20%. Hasil tekan kuat yang diperoleh ≤ 50 Mpa dimana beton tidak termasuk beton mutu tinggi dan tidak untuk kebutuhan konstruksi precast. Hasil daya serap beton baik karena dibawah syarat maksimal yaitu 10%.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call