Abstract

Persediaan bahan baku merupakan hal penting dalam suatu proses produksi agar dapat menentukan besarnya persediaan bahan baku yang dibutuhkan secara optimum untuk menekan biaya persediaan agar keseluruhan proses produksi dapat berjalan lancar. Pabrik Tahu Tempe Bintang Salma adalah pabrik di Kota Sorong yang menjadi salah satu penghasil olahan produk tempe. Usaha tempe kini memiliki pesaing yang cukup ketat diantara perusahaan penghasil tempe di kota Sorong. Produk unggulan di pabrik ini adalah tempe yang mempunyai rata-rata total produksi perhari 700 -750 kemasan tempe yang berisi 160 gram. Selama ini metode yang digunakan di Pabrik Tahu Tempe Bintang Salma hanya berdasarkan data penjualan sebelumnya tanpa ada pengolahan data lebih lanjut. Seperti yang pernah terjadi pada Oktober 2022 stok yang disediakan pabrik ini sebanyak 24 ton dalam dua bulan. Stok yang terlalu banyak dan lama tersimpan akan mengakibatkan gudang menjadi penuh. Oleh karena itu, perkiraan yang tidak sesuai dapat menimbulkan beberapa masalah seperti penumpukan persediaan dan biaya penyimpanan tinggi, sehingga diperlukan peramalan dalam persediaan bahan baku perusahaan agar dapat mencegah kerugian ataupun penumpukkan bahan baku. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengendalian persediaan adalah Economic Order Quantity (EOQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah total biaya persediaan bahan baku utama Pabrik Tahu Tempe Bintang Salma adalah Rp. 240.000.000, sedangkan total biaya persediaan bila dihitung menggunakan metode EOQ adalah Rp 68.498.200.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.