Abstract
Pemanfaatan teknologi informasi menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan dalam menangani proyek konstruksi secara efektif dan efisien. Building Information Modeling (BIM) adalah sistem informasi yang memproses input menjadi informasi dalam bentuk pemodelan bangunan sebagai alat bantu dalam proses pengambilan keputusan dalam setiap tahapan proyek konstruksi. BIM dalam proyek konstruksi menghadapi berbagai hambatan akibatnya manfaat penerapannya tidak optimal. Dari penelitian sebelumnya belum terdapat adanya studi analisa faktor penghambat penerapan BIM pada proyek konstruksi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mendapatkan faktor-faktor dan faktor utama penghambat penerapan BIM dalam proyek konstruksi serta bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan penerapannya dalam proyek konstruksi yang ditanganinya. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode statistik deskriptif, analisa korelasi dan analisa faktor. Teknik pengumpulan data dengan mengunakan kuisioner dan wawancara. Kuesioner disebarkan kepada responden yaitu pengguna BIM pada proyek konstruksi sejumlah 40 responden. Hasil penelitian menunjukan faktor utama penghambat penerapan BIM dalam proyek konstruksi yaitu kurangnya partisipasi manajemen dalam memberikan motivasi, pelatihan, dan pengawasan yang ditetapkan perusahaan.
Highlights
Utilization of information technology is one of the strategies to improve the performance and competitiveness of enterprises in handling construction projects effectively and efficiently
This study aims to provide information factors and the main obstacle factors the application of Building Information Modeling (BIM) in construction projects that benefit the company in improving its application in construction projects
The results show that main obstacle factor the application of BIM in construction projects is the lack of participation of management in providing the motivation, training, and supervision as targeted by the company
Summary
Hasil wawancara pakar diperoleh 27 variabel dari 35 variabel pada penelitian tahap pertama. Hasil tersebut dijadikan variabel penelitian sebagai pertanyaan pada tahap ketiga penelitian yaitu survei kuisioner. Skala ukuran yang sering digunakan dalam penelitian adalah skala liekert seperti pada Tabel 3 berikut ini : Tabel 3. 2. Interpretasi Statistik Deskriptif Dari hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan, dapat diketahui karakteristik data yang diperoleh. 3. Analisa Faktor Analisa faktor merupakan suatu analisis statistik yang berfungsi untuk mereduksi atau meringkas beberapa variabel yang saling independen menjadi sedikit variabel. Analisis Kaiser Mayer Olkin (KMO) dan Barlettest of sparetcity Analisis Kaiser Mayer Olkin (KMO) dan Barlettest of sparetcity merupakan uji statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya korelasi antar variabel dalam populasi. D. Analisis Rotated Component tabel Matrik Pada proses rotasi ini biasanya masih terdapat variabel-variabel yang belum mempunyai posisi yang jelas dalam suatu kelompok atau grup faktor. Hasil dari pengujian reliabilitas data yang dilakukan sebaran data memenuhi kriteria reliabilitas/tetap
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.