Abstract

Masjid Al-Abror adalah salah satu masjid kuno yang didirikan pada tahun 1914. Arah kiblat masjid ini dijadikan rujukan bagi masyarakat sekitar yang akan membangun masjid baru sehingga arah kibatnya harus akurat. Namun hal ini menjadi masalah ketika masjid Al-Abror sendiri arah kiblatnya melenceng. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai keakurasian arah kiblat pada masjid ini dan juga pandangan para jamaah masjid terhadap adanya rekonstruksi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan untuk mengecek akurasi arah kiblat masjid dan metode wawancara kepada jamaah masjid untuk megetahui respon mereka terhadap rekonstruksi akurasi arah kiblat. Penulis melakukan pengecekan arah kiblat Masjid Al-Abror menggunakan metode rashdul kiblat harian dan metode theodolite dengan perhitungan azimuth kiblat dengan data ephemeris yang diterbitkan oleh Departemen Agama RI. Hasil dari perhitungan azimuth kiblat ini kemudian dikalibrasikan dengan rashdul kiblat harian. Dari hasil perhitungan dan analisa membuktikan bahwa Masjid Al-Abror mengalami kemelencengan sebesar 10o 50’ 38,63” kurang ke utara. Kedua metode menunjukkan bahwa masjid Al-Abror berada di azimuth 284o 27’ 2.75” UTSB yang seharusnya bernilai 295o 17’ 41.38”. Hasil wawancara dengan pengurus dan jamaah masjid adalah bahwa mereka menerima hasil penelitian dan mempertimbangkan untuk mengubah arah kiblatnya dengan hasil pengukuran setelah dilakukan musyawarah.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call