Abstract
This research was developed using the approach of social history that refers to events or socialreligious reality in society and aims to clarify the role of the Assembly of the Ulama Indonesia (MUI) of Surakarta in responding to the change or the development of the social-religious life in community. The results of this research demonstrates that (1) the Assembly of Indonesia of Surakarta Scholars played full, in the Islamic community especially. For example, they provide advice, counsel and fatwa guidance asked or not. (2) in the social reality, they respond to the social conflict. The responses enacted by the scholars are presented into three terms, among others; attempting to be a pioneer of the peace at the time of the riots, giving social advocacy in form of action and being a mediator when conflicts arose disagreements.
Highlights
Penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan pendekatan sejarah sosial yang merujuk kepada peristiwa atau realitas sosial-keagamaan di masyarakat dan bertujuan untuk memperjelas peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta dalam merespons perubahan atau perkembangan kehidupan sosial-keagamaan di masyarakat
This research was developed using the approach of social history that refers to events or socialreligious reality in society and aims to clarify the role of the Assembly of the Ulama Indonesia (MUI) of Surakarta in responding to the change or the development of the social-religious life in community
The results of this research demonstrates that (1) the Assembly of Indonesia of Surakarta Scholars played full, in the Islamic community especially. They provide advice, counsel and fatwa guidance asked or not. (2) in the social reality, they respond to the social conflict
Summary
Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki peran dan posisi cukup sentral ditengah keberagaman corak pemikiran Islam di Indonesia. Definisi operasional dalam aspek sosial-keagamaan dapat di identifikasikan seperti kondisi struktur sosial, pola pemikiran organisasi sosial, pola hubungan antar kelompok di dalam masyarakat yang bersangkutan (Dudung,2011:156), yang merupakan faktor dominan atas perub ahan aktivitas gerakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta, sehingga dapat dianalisis pola gerak sejarah perkembangan kehidupan sosial-keagamaan di Surakarta yang dikategorisasikan sebagai daerah perkotaan. Analisis sejarah perkotaan dalam aspek perkembangan dan polapola kehidupan masyarakat kota dengan konsep modernisasinya akan memberikan landasan teoritis dalam proses penelitian. Maka merujuk kepada analisis perubahan sosial yang dikembangkan oleh Kuntowijoyo tentang perubahan atau perkembangan, penelitian ini menggunakan model Marx. Jadi asumsi model Marx ini sebagai dasar perubahan di dalam tubuh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta setelah menjalin hubungan dengan fenomena yang datang dari luar(Dudung,2011:51). Pada dasarya aktivitas Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengalami perubahan dan perkembangan seiring dengan fenomenafenomena yang datang dari pihak luar
Published Version (Free)
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have