Abstract

Penelitian pustaka ini melihat bahwa sejarah pendidikan Islam di Nusantara sudah dimulai bersamaan dengan proses masuknya Islam dalam bentuk pendidikan nonformal. Ciri yang paling menonjol berupa materi pembelajaran keilmuan agama seperti tauhid, fiqih, tasawuf, ahlak, tafsir, dan hadis. Pembelajarannya terkonsentrasi kepada kajain kitab-kitab kuning melalui metode sorogan, wetonan dan muzakarah dengan memraktekkan sistem halaqah. Dan di era percepatan teknologi informasi (milenium ketiga) ini bertahannya pendidikan Islam nonformal memiliki tantangan kualitas, budaya dan kompetisi. Penelitian ini menggunakan content analisis sebagai teknik pengumpulan data. Sumber data diambil dari kajian tentang tema penelitian. Data yang terkumpul dilihat validitasnya dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adaptasi lembaga pendidikan Islam nonformal sebagai sebuah model pendidikan dapat mengambil bentuk pembaruan pada kualitas komponen pendidikan, penerapan nilai nilai agama menjadi nilai operasional, dan pembaruan mutu sehingga pendidikan Islam nonformal tidak ditinggalkan masyarakat.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.