Abstract

Abstract
 Sintesa biodiesel merupakan langkah yang strategis dalam mengatasi kelangkaan energi dan penurunan kualitas lingkungan. Namun, biodiesel selama ini dproduksi dengan metode konvensional menggunakan katalis homogen basa /asam yang mempunyai banyak kelemahan. Kendala utama adalah pemisahan hasil dengan katalis, yang membutuhkan bahan kimia tambahan dan peralatan yang cukup kompleks sehingga mengakibatkan biaya produksi menjadi mahal. Kendala lain yang tidak kalah penting adalah bahan baku yang digunakan selama ini adalah minyak sawit yang harganya relatif mahal karena berkompetisi dengan bahan pangan. Pemanfaatan minyak goreng bekas dan penggunaan katalis komposit berpromotor ganda merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien untuk menurunkan biaya produksi. Penelitian tentang penggunaan katalis padat dalam pembuatan biodiesel sudah ada namun masih terbatas pada proses batch yang belum bisa diaplikasikan dalam sekala industri. 
 Penelitian ini berhasil melakukan sintesis katalis dengan komposisi 30% loading CaO dan 30% loading KI terhadap ?-Al2O3 dan kalsinasi katalis dilakukan pada 650oC selama 4,5 jam. Hasil karakteristik katalis BET (luas permukaan menjadi 16,508 m2/g, diameter pori 77,904 Angstrom dan volume pori 0,049 cm3/g); SEM (bentuk tak beraturan dan ukuran meso partikel, yaitu 2 – 50 nm). Pada tahap penelitian ini juga didapatkan treatment terbaik untuk menurunkan kadar FFA adalah treatment menggunakan sabut kelapa 7,5% terhadap berat minyak kemudian dicuci, dengan kadar FFA 0,22%
 
 Kata kunci: biodiesel, katalis komposit, minyak goreng bekas, sabut kelapa 

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.