Penelitian ini menyelidiki hubungan antara burnout guru, kepuasan kerja, dan prestasi belajar siswa di sekolah menengah di Indonesia, dengan fokus khusus pada Cianjur. Sampel terdiri dari 70 guru yang dipilih menggunakan teknik sampling kenyamanan karena keterjangkauan akses dan sumber daya. Regresi linier berganda dan pengujian simultan dilakukan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik burnout guru maupun kepuasan kerja secara signifikan memengaruhi prestasi belajar siswa. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan korelasi negatif antara burnout guru dan kepuasan kerja, yang menunjukkan bahwa beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kepuasan kerja dan hasil akademik yang lebih buruk bagi siswa. Urgensi penelitian ini terletak pada potensi implikasinya terhadap kebijakan pendidikan di Indonesia, di mana burnout guru menjadi perhatian yang semakin meningkat. Mengatasi masalah ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan prestasi belajar siswa, terutama di daerah yang kekurangan dana dan sumber daya seperti Cianjur. Temuan penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi pembuat kebijakan yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan mendukung guru dan memastikan mereka tidak terlalu terbebani, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil akademik siswa.
Read full abstract