Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar pemupukan fosfor (P) sesuai dengan kebutuhan tanaman cabai merah besar ialah dengan melakukan analisis tanah serta menentukan batas kritis P di tanah yang dihubungkan dengan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan batas kritis P di tanah untuk tanaman cabe merah besar di Pulau Jawa. Contoh tanah diambil dari 19 lokasi yang tersebar di Pulau Jawa. Analisis P tanah sebelum tanam dilakukan dengan tiga metode ekstraksi P yaitu Bray 1, Olsen, dan Mehlich III. Setelah analisis P tanah, bibit cabe merah besar ditanam dalam pot yang berisi 500 g tanah berat kering mutlak untuk tiap lokasi dan tiap lokasi mempunyai 4 dosis pemupukan. Dosis pemupukan P terdiri dari 0, 55, 110, dan 220 kg ha-1 P2O5. Sebagai pupuk dasar juga diberikan pupuk urea dan KCl masing-masing dengan dosis 110 kg ha-1 dan 180 kg ha-1. Tiap tanaman dipanen biomassanya setelah berumur 4 minggu setelah tanam. Pengaruh pupuk P terhadap parameter pertumbuhan tanaman dievaluasi menggunakan analisis ragam. Batas kritis P tanah ditetapkan dengan metode Cate dan Nelson. Hasil menunjukkan bahwa pemberian pupuk P berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, bobot basah dan bobot kering tanaman. Pemupukan 220 kg ha-1 P2O5 memberikan respon tertinggi terhadap parameter pertumbuhan tanaman. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa ketiga metode ekstraksi P tersebut berkorelasi positif dan nyata dengan bobot kering tanaman. Metode ekstraksi Olsen memiliki korelasi tertinggi dengan bobot kering tanaman (r = 0.665). Batas kritis P dalam tanah untuk tanaman cabai merah besar di pulau Jawa berdasarkan metode ekstraksi Bray 1, Olsen, dan Mehlich III masing-masing ialah 15 ppm, 40 ppm, dan 50 ppm.
 Kata kunci: analisis tanah, Bray 1, Cate dan Nelson, Mehlich, metode ekstraksi, Olsen