Pencampuran sediaan intravena merupakan suatu proses pencampuran obat steril dengan larutan intravena steril untuk menghasilkan suatu sediaan steril yang bertujuan untuk penggunaan intravena. Ruang lingkup dari intravenous admixtures adalah pelarutan atau rekonstitusi serbuk steril, penyiapan suntikan intravena sederhana, dan penyiapan suntikan intravena kompleks. Penelitian indentifikasi dan evaluasi kejadian inkompatibilitas tahap dispensing obat di rumah sakit bertujuan untuk mengetahui kejadian inkompatibilitas, mengetahui pola peresepan sediaan intravena,mengetahui proses rekostitusi (dispensing) obat, mengetahui pengaruh kemampuan farmasis pada kejadian inkompatibilitas, mengetahui hubungan inkompatibilitas dengan outcome terapi, dan kejadian inkompatibilitas pada penggunaan antibiotika.
 Penelitian menggunakan studi eksperimen, yaitu memberikan mengetahui pengaruh inkompatibilitas secara kuantitatif dan studi observasional untuk mengetahui kejadin inkompatibilitas antibiotika. Sampel yang digunakan yaitu pasien rawat inap di Rumah sakit , tidak termasuk pasien hemodialisa dan pasien persalinan. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif, untuk mendapatkan data kualitatif dan secara prospektif, untuk mendapatkan data kuantitatif.
 Hasil penelitian ini diperoleh penggunaan antibiotika terbesar adalah Ceftriaxone dengan pelarut NaCL. Inkompatibilitas yang terjadi sebesar 19,5% meliputi inkompatibilitas kimia dan Fisika. Penelitian ini dapat disimpulkan tidak ada hubungan bermakna antara penggunaan antibiotika dengan kejadian inkompatibilitas.