Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit dengan prevalensi tinggi dan menduduki peringkat 10 besar di dunia termasuk di Indonesia. Permasalahan besar yang dihadapi dunia kesehatan dewasa ini adalah Diabetes Mellitus tidak bisa disembuhkan secara total dengan obat antihiperglikemik konvensional. Penelitian perlu dilakukan dalam hal menelusuri potensi bahan alam yang biasa digunakan oleh masyarakat Kalimantan berdasarkan skrining fitokimia dari beberapa tumbuhan yang secara empiris digunakan sebagai antidiabetes yaitu Carica papaya radix (CPR), Nephelium lappaceum semen (NLS) dan Piper ornatum folium (POF). Tumbuhan obat yang diperoleh dilakukan ekstraksi maserasi dan diidentifikasi golongan senyawa dan profil kromatografinya.Kegiatan penelitian ini meliputi: 1) Pengambilan sampel tumbuhan,2) Pembuatan simplisia uji, 3) Pembuatan ekstrak etanol tumbuhan, 4) Uji kualitatif kandungan kimia tumbuhan, dan 5) Identifikasi secara kromatografi lapis tipis.
 Hasil dari penelitian dipilih dan dilakukan pengujian terhadap 3 ekstrak yaitu Carica papaya radix, Nephelium lappaceum semen dan Piper ornatum folium. Ekstrak Carica papaya radix diduga mengandung senyawa alkaloid (Rf : 0,53), saponin (Rf : 0,93), flavonoid (Rf : 0,38 ; 0,75) dan tanin (Rf : 0,52 ; 0,88). Ekstrak Piper ornatum folium diduga mengandung senyawa saponin (Rf : 0,89), steroid (Rf :0,20 ; 0,42) dan tanin (Rf : 0,52 ; 0,71 ; 0,85). Ekstrak Nephelium lappaceum semen menunjukkan hasil positif terhadap keberadaan senyawa alkaloid (Rf : 0,65 ; 0,82), flavonoid (Rf : 0,83) dan tanin (Rf : 0,79 ; 0,92).
Read full abstract