Krisan atau Seruni (Chrysanthemum sp.) merupakan salah satu komoditas tanaman bunga hias yang penting dibandingkan dengan jenis bunga lainya. Hama Thrips sp merupakan salah satu hama utama bunga krisan selain Aphis sp. Kutu daun dapat menyebabkan kerugian signifikan. Salah satu alternatif untuk pengendalian hama Thrips sp adalah meggunakan bahan-bahan alami yang tidak berbahaya, misalkan beopestisida dari bahan tumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis larutan gulma dan konsentrasinya dalam mengendalikan hama kutu pada Bunga Krisan. Rancangan penelitian yaitu Rancangan Acak Kelompok Factorial yang dilakukan dilapangan didalam green house, pada penelitian ini menggunakan dua factor yaitu factor I adalah Jenis Larutan Gulma dan factor II adalah konsentrasi larutan gulma. Data hasil produksi yang diperoleh dianalisis dengan analisis Varian dan dilanjutkan dengan uji jarak BNT atau Duncan 5 %, sementara data hasil kualitas bunga krisan dibandingkan dengan SNI 01-4478- 1988. Variabel yang diamati antara lain populasi kutudaun, mortalitas kutudaun, persentase kerusakan bunga, dihitung dengan menghitung helai bunga yang rusak dibagi jumlah helai bunga yang diamati, dan diameter bunga diamati pada saat bunga mekar penuh. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa jenis larutan Gulma Ageratum conyzoides menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman bunga krisan tertinggi dan persentase jumlah daun terinfeksi paling rendah. Penggunaan konsentrasi 300 gram/liter lebih efektif dalam menghambat serangan hama sehingga menghasiljan pertumbuhan bungra krisan lebih tinggi dan persentase jumlah daun terinfeksi paling rendah. Oleh karena itu, peneliti menyarankan penggunaan larutan Gulma Ageratum conyzoides pada konsentrasi 300 gram/liter untuk diaplikasikan pada tanaman Krisan sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan yang optimal..