Seiring dengan membaiknya angka persentase kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka pada tingkat nasional, masih terdapat pekerjaan rumah yang besar terkait dengan disparitas antar daerah. Pada satu sisi, persebaran angka pengangguran antar provinsi cenderung merata, tetapi disisi lain angka kemiskinan menunjukkan hal sebaliknya yaitu masih banyak provinsi yang memiliki angka kemiskinan cukup tinggi. Kondisi ini memberikan indikasi adanya fenomena pekerja miskin. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari fenomena pekerja miskin serta melihat pengaruh faktor kebijakan dana desa, investasi, dan ketenagakerjaan terhadap pekerja miskin pada tahun 2015-2018. Metode analisis dilakukan dengan analisis deskriptif dan inferensia menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran angka pekerja miskin menurut provinsi menunjukkan kondisi yang beragam dan cenderung tidak merata dimana masih banyak daerah yang memiliki angka pengangguran rendah tetapi angka pekerja miskinnya cenderung tinggi. Studi ini juga menemukan bahwa program dana desa, persentase pekerja formal, dan tingkat setengah pengangguran berpengaruh signifikan terhadap jumlah pekerja miskin.