Abstract

Tafsir Al Qur'an Al Karim by Mahmud Yunus who is one of the pioneers for the study of tafseer in Indonesian language. As a work of early interpretation, this interpretation of Mahmud Yunus has a peculiarity and gives a unique impression, both from the systematic presentation and the charge in the explorative meaning of the verses of the Qur'an. Among the interesting sides of this commentary are the efforts of the authors to accommodate the phenomena occurring in society at the time. In other words, this commentary is a form of response to the author's anxiety about the problematic common in the Indonesian public, hereinafter referred to as the insight of Indonesian-ness.

Highlights

  • Tafsir Al Qur'an Al Karim by Mahmud Yunus who is one of the pioneers for the study of tafseer in Indonesian language

  • Among the interesting sides of this commentary are the efforts of the authors to accommodate the phenomena occurring in society at the time

  • This commentary is a form of response to the author's anxiety about the problematic common in the Indonesian public, hereinafter referred to as the insight of Indonesianness

Read more

Summary

BIOGRAFI SINGKAT MAHMUD YUNUS

Mahmud Yunus dilahirkan pada tanggal 10 Februari 1899 M bertepatan dengan 30 Ramadhan 1316 H, di desa Sungayang Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat dan ia wafat pada tanggal pada hari sabtu tanggal 16 Januari 1982 M bertepatan 20 Rabi’ul Awal 1402 H. (Ibid, 135) Mahmud Yunus dilahirkan dari keluarga terkemuka di Nagari Sungayang dan memiliki nuansa keagamaan yang kuat. Mahmud Yunus merasa belum puas terhadap wawasan dan keilmuan yang didapatnya selama ini, sehingga setelah beliau berkesempatan menunaikan ibadah haji ke Makkah pada tahun. Ujian ini dapat diikutinya dengan baik dan berhasil lulus serta mendapatkan ijazah (syahadah) ‘Alimiyyah pada tahun yang sama tanpa melalui proses pendidikan. Ia memilih jurusan Tadris (Keguruan), dan diceritakan bahwa pada waktu itu Mahmud adalah satu-satunya mahasiswa pertama dari Indonesia dan mahasiswa asing yang berhasil menyelesaikan hingga ke tingkat IV di Darul ‘Ulum dan ia pun kembali ke tanah air pada tahun 1931. Selama hidupnya beliau termasuk orang yang produktif dalam menulis berbagai karya-karya yang kemudian dipublikasikan baik berbahasa Indonesia maupun berbahasa Arab, setidaknya tidak kurang dari 43 karya dalam berbagai disiplin ilmu, seperti: pendidikan, bahasa Arab, fiqh dan ushul fiqh, tafsir, sejarah, perbandingan agama, tauhid, akhlak dan lain-lain

Latar belakang dan sejarah penulisan
Metode dan corak tafsir
WAWASAN KEINDONESIAAN
KESIMPULAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call