Abstract

Learned helplessness (LH) is known as a phenomenon in which participants feel powerless toward the conditions occurred to them. While the phenomenon can be attributed to other psychological phenomena such as depression, etc. little is known whether specific context would explain (i) what the cause of (LH) and (ii) what strategy employed by individuals to cope with LH. Our study is intended to examine the two above questions in the dominant ethnicity in Indonesia, i.e. Javanese. Sixty participants were interviewed with open-ended questionnaire following indigenous psychology approach. We found that family was the greatest cause of LH in our sample. Further spiritual activities were employed by our participants to deal with their feeling of powerless.

Highlights

  • PENDAHULUAN Fenomena demoralisasi mudah dijumpai dalam berbagai macam konteks kehidupan bermsyarakat di Indonesia

  • Melalui pertanyaan pertama ada open ended questionnaire, yaitu: “Ceritakan peristiwa atau kejadian nyata yang membuat Anda merasa tidak berdaya”, didapatkan hasil sebagaimana terlihat pada Grafik 1a di bawah ini, yaitu mayoritas partisipan merasa bahwa penyebab ketidakberdayaan terkait dengan peristiwa yang terjadi di keluarga (27%), terkait finansial (21%), pekerjaan (19%), kesehatan (18%), dan relasi sosial lainnya 15%)

  • Terkait dengan strategi dalam menghadapi ketidakberdayaan ini, Grafik 2b menunjukkan jawaban repsonden atas pertanyaan keempat, yaitu: “Bagaimanakah cara Anda dalam mengatasi ketidakberdayaan ini?” Responden melaporkan langkah spiritual sebagai strategi coping yang paling sering dilakukan (36%), diikuti oleh melakukan regulasi diri (22%), mencari dukungan sosial (19%), menghindar (12%), dan mencari solusi (10%)

Read more

Summary

Keluarga KPeFeiskneeahrjnaatsiaaalnn

Yaitu: “Perilaku apa yang muncul ketika Anda merasa tidak berdaya?” didapatkan bahwa pada responden menjawab cenderung pasif atau tidak melakukan apa-apa (48%); emosional (35%) misalnya menjadi sedih; spiritual (13%) misalnya belajar untuk lebih ikhlas dan menyerahkan diri kepada-Nya; dan berusaha mencari solusi (4%) sebagaimana yang ditunjukkan pada Grafik 2a. Terkait dengan strategi dalam menghadapi ketidakberdayaan ini, Grafik 2b menunjukkan jawaban repsonden atas pertanyaan keempat, yaitu: “Bagaimanakah cara Anda dalam mengatasi ketidakberdayaan ini?” Responden melaporkan langkah spiritual sebagai strategi coping yang paling sering dilakukan (36%), diikuti oleh melakukan regulasi diri (22%), mencari dukungan sosial (19%), menghindar (12%), dan mencari solusi (10%). Penelitian kami juga menemukan bahwa partisipan cenderung pasif dalam menghadapi faktor yang menyebabkan ketidakberdayaan ini. Strategi yang paling umum digunakan oleh partisipan kami dalam mengatasi perasaan ketidakberdayaannya adalah melalui jalan spiritualitas, seperti misalnya berdoa memohon pertolongan bagi penyelesaian masalahnya

DAFTAR PUSTAKA
Findings
Journal of Human Resources
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call