Abstract
Keamanan perjalanan kereta api adalah salah satu komponen penting dalam transportasi angkutan kereta api. Keandalan infrastruktur adalah salah satu poin untuk mendukung keselamatan kereta api. Lintas Purwokerto - lintas Kutoarjo membentuk berbagai geografi di mana jalur rel kanan-kiri terdapat bukit dan lereng sehingga wilayah ini termasuk daerah rawan longsor. Seperti yang terjadi di lapangan ada longsoran di km 423 + 100 menyebabkan gangguan perjalanan kereta. Untuk meneliti penanganan tanah longsor yang telah dilakukan oleh PT.KAI digunakan analisis untuk menyelesaikan masalah yang dilakukan dengan membandingkan prosedur penanganan untuk penanganan yang harus dilakukan, sesuai dengan ketentuan yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya tanah longsor, seperti lereng curam, intensitas curah hujan tinggi pada saat itu dan kurangnya perlindungan tambahan dalam bentuk tanaman yang dapat mengurangi erosi. Karena itu perlu perawatan lebih lanjut
Highlights
KM 423+100 adalah daerah rawan terjadinya longsoran, hal ini terbukti pada Kamis (17/11/2016) setelah dilanda hujan deras sejak sore hingga malam hari yang mengakibatkan longsoran Antara Stasiun Ijo – Tambak pada KM 423+100
Reliability of infrastructure is one of the points to support the safety of the railway
To examine the handling of landslides that have been carried out by PT.KAI used analysis to solve the problem which is done by comparing the handling procedures for handling should be done, in accordance with the existing provisions
Summary
Kondisi di wilayah studi dari hasil pengamatan secara langsung didapatkan bahwa di sepanjang rel, terdapat tebing dan lereng yang berada di bahu lintas jalan kereta api tersebut. Dari data yang di dapat dari resort pada bulan maret terdapat 3 titik rawan longsor sepanjang wilayah studi tersebut. Data jalan rel yang rawan longsor dan amblesan c. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan survei mengenai proses pekerjaan perawatan jalan rel juga interview dengan para pekerjanya, data yang di dapat adalah sebagai berikut : a. Data yang didapat adalah data berupa dokumentasi kondisi eksisting pasca terjadinya longsoran di km 423+100. B. Wawancara dengan pihak terkait, wawancara dilakukan dengan pihak terkait, dalam hal ini adalah bagian prasarana jalan rel untuk mengetahui kronologi, penanganan dan dampak dari bencana tanah longsor. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait yaitu seksi jalan rel dan jembatan DAOP 5
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
More From: Jurnal Perkeretaapian Indonesia (Indonesian Railway Journal)
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.