Abstract

Diamond back moth (Plutella xylostella) [Lepidoptera: Plutellalidae] is the most important pest of Brasisca vegetable in many part of area in Indonesia. Pest control of this pest has been relied on the use of synthetic insecticide. However prolog use of insecticide cause ecological and economical problems. There is a need for pest control that are sustainable and eviromentally sound. The use of natural (botanical insecticide) such as Ageratum conyzoides is expected to solve that problem. The objective of this research was to test the capability of goatweed suspension to cause mortality P. xylostella larvae and to measure toxicity level (LC50 and LT50) of Ageratum extract. This research was conduched during Juli 2016- February 2017 in green house and laboratory. The results indicated that all of concentration of goatweed (1-5%) was able to cause mortality onP. xylostella larvae. The lethal concentration for 50% mortality (LC50) value was 2,0254%. While the time need to kill 50% of P. xylostella larva were: 33.31 h, 20.68 h, 21.09 h, 12.65 h, 10.86 h treated by concentration of: 1%, 2%, 3%, 4% and 5% respectively. This study indicated the potential use of Ageratum extract to contol P. xylostella.

Highlights

  • Kubis merupakan tanaman sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia

  • Daun babadotan pada konsentrasi tertinggi (5%) dapat menyebabkan kematian P. xylostella sebanyak 46,67% pada saat 12 jsa dan mencapai 100% pada saat 72 jsa

  • Keseluruhan dari 5 taraf konsentrasi yang diuji (1%, 2%, 3%, 4% dan 5%) pada setiap 12 jsa pengamatan telah menimbulkan mortalitas serangga uji yang berbeda nyata dengan kontrol Pada pengamatan 12 jsa, mortalitas larva P. xylostella tertinggi (46,67%) terjadi pada perlakuan konsentrasi 5% dan mortalitas larva ini nyata lebih tinggi apabila dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi 3% (33,33%), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan 4%

Read more

Summary

BAHAN DAN METODE

Bahan yang digunakan yaitu daun babadotan (Ageratum conyzoides), detergen, daun kubis, ethanol, air, madu dan Plutella xylostella,. Setelah dapat larva dipisahkan berdasarkan ukuran (Instar) dan dipelihara di dalam toples plastik dengan diberi makan daun kubis. Serbuk halus daun babadotan sebanyak 100 gram dan 1 gram detergen ditambahkan dengan ethanol sampai 1000 ml lalu diaduk didalam erlemnyer 2 L menggunakan alat magnetik stirrer selama 1 jam. Ekstrak disaring menggunakan corong yang dialasi kertas saring, kemudian ampas ditambahkan ethanol sampai 1000 ml dan disaring kembali. Pengamatan dilakukan dengan menghitung persentase larva P. xylostella yang mati (mortalitas) dan penghambatan pertumbuhan (serangga cacat). Selanjutnya dilakukan penghitungan toksisitas ekstrak daun babadotan terhadap P. xylostella dalam nilai Lethal Consentration (LC) dan Lethal Time (LT) dengan analisi probit menggunakan perangkat SAS 9.3. Pengamatan pendukung dilakukan dengan mengamati perilaku hama dan gejala larva P. xylostella yang terekspose oleh ekstrak babadotan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Batas Atas
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call