Abstract

Fitokimia merupakan antioksidan yang berperan dalam penghambatan stres oksidatif. Senyawa ini digolongkan dalam empat kelas utama yaitu terpenoid, alkaloid, glikosida, dan polifenol. Stres oksidatif dapat timbul karena ketidak seimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan di dalam tubuh akibat kurangnya antioksidan atau meningkatnya radikal bebas seperti reactive oxygen species (ROS), reactive nitrogen species (RNS), dan reactive sulfur species (RSS). Namun jika jumlah radikal bebas berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan sel yang akan menyebabkan percepatan penuaan dan penyakit degeneratif. Antioksidan dari luar dibutuhkan untuk membantu menyeimbangkan kembali, dan salah satunya didapat dengan mengonsumsi buah dan sayur. Penelitian termasuk penelitian eksperimental bersifat in vitro dan bioassay terhadap ekstrak buah aprikot. Pada uji in vitro, terdiri dari uji fitokimia, uji fenolik dan alkaloid total, uji kapasitas total antioksidan, metabolit sekunder. Sedangkan uji bioassay menggunakan uji toksisitas BSLT. Kemudian, melakukan ekstraksi menggunakan metode perkolasi dan untuk uji kapasitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Uji fitokimia menunjukkan buah aprikot mengandung alkaloid, flavonoid, kardioglikosida, saponin, kumarin, fenolik, kuinon, betasianin, antosianin dan tannin. Uji kapasitas antioksidan DPPH didapatkan IC50 78,656 mg/mL. Uji toksisitas didapatkan LC50 sebesar 306,846 µg/mL.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.