Abstract

<p><em>This article aims to explain the history of the inculturation process of clean culture through toilets in the twentieth century Surakarta society. The methodology used in this research is historical method using critical historical approach. Using this method, the authors analyze the process of using toilet in a holistic manner, the toilet that is not affected by the socio-political practices. The phenomena are analyzed by using the theory of hegemony Gramsci and the theory of inculturation. The result of this research is that the emergence of the concept of toilet brings a change in the standard of healthy life among the Javanese people. It bears new cultural values, e.g. the value of modesty and embarrassment that have not recognized by the Javanese people before. It also promotes the concept of privacy body that makes the birth of social stratification.</em></p>

Highlights

  • Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah proses inkulturasi budaya bersih melalui toilet dalam masyarakat Surakarta abad XX

  • This article aims to explain the history of the inculturation process of clean culture

  • The methodology used in this research is historical method using critical historical approach

Read more

Summary

METODE DAN FOKUS PENELITIAN

Analisis terhadap proses interaksi dan yang mempengaruhi budaya memanfaatkan teori Antonio Gramsci tentang hegemoni kebudayaan. Akan tetapi dapat berelaborasi dengan kekuasaan sehingga budaya tersebut dapat dominasi atas nilai-nilai kehidupan, norma, maupun kebudayaan sekelompok masyarakat yang berlaku. Di mana pada akhirnya budaya yang mendominasi tersebut berubah menjadi doktrin terhadap kelompok masyarakat lainnya sehingga secara tidak sadar akan mengikutinya Semakin banyak produk-produk budaya yang direproduksi, maka proses pemberadaban yang “seolah-olah” berjalan secara alamiah terjadi dalam masyarakat tersebut. Untuk menyelidiki dan melukiskan proses pemberadaban yang terjadi, akan digunakan teori inkulturasi budaya. Teori ini berpandangan bahwa adanya usaha sekelompok manusia dengan kebudayaannya untuk masuk dalam budaya lain sekaligus meresapi kebudayaannya, sehingga menjadi senyawa dan menjelma dalam kebudayaan baru Konsep toilet dalam artikel ini menjadi barometer dalam proses inkulturasi dan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat Surakarta. Hal ini karena norma yang berkembang dalam masyarakat yang lahir bersamaan dengan adanya konsep toilet yang diinkulturasikan ke dalam pranatapranata sosial masyarakat

Islam dan Tradisi buang Hajat
Higienis dan Kesehatan
UCAPAN TERIMA KASIH
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call