Abstract

Hymenoptera merupakan salah satu dari empat ordo serangga terbesar di dunia yang salah satu perannya adalah sebagai musuh alami (parasitoid, predator). Konversi lahan dapat memengaruhi keanekaragaman dan komposisi hymenopteran parasitoid dan peran ekologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk memelajari pengaruh tipe penggunaan lahan terhadap keanekaragaman dan komposisi dari hymenopteran parasitoid di Jambi. Penelitian diakukan pada berbagai tipe penggunaan lahan di lanskap Hutan Harapan dan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Provinsi Jambi meliputi hutan, hutan karet, perkebunan kelapa sawit, dan perkebunan karet. Pengambilan sampel serangga dilakukan dari bulan Maret sampai September 2013, dengan teknik pengasapan (fogging). Sebanyak 14.258 individu hymenopteran parasitoid yang terdiri atas 30 famili diperoleh dari seluruh lokasi penelitian. Famili Encyrtidae, Bracondae, Aphelinidae, Eulophidae, Scelionidae, Ceraphronidae, dan Platigasteridae merupakan famili yang ditemukan dengan kelimpahan tinggi. Tipe penggunaan lahan kelapa sawit ditemukan memiliki komposisi parasitoid berbeda dibandingkan dengan tipe penggunaan lahan lainnya, sedangkan tipe penggunaan lahan hutan dan hutan karet memiliki komposisi spesies yang tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tipe penggunaan lahan mempengaruhi keanekaragaman dan komposisi spesies hymenopteran parasitoid.

Highlights

  • Hymenoptera merupakan salah satu dari empat ordo serangga terbesar di dunia, di bawah Coleoptera, Lepidoptera, dan Diptera, yang mempunyai spesies lebih dari 100.000 spesies (Goulet & Huber 1993)

  • This study aims to examine the effect of land use types on the diversity and composition of hymenopterans parasitoid in Jambi

  • The study was conducted on various types of land use in the Harapan Forest landscape and Bukit Duabelas National Park (TNBD), Jambi Province including forests, rubber forests, oil palm plantations, and rubber plantations

Read more

Summary

BAHAN DAN METODE

Lokasi penelitian Pengambilan sampel parasitoid dilakukan dari bulan Mei–Oktober 2013, sedangkan proses identifikasi dilakukan dari Desember 2013–Juni 2017. Pengambilan sampel dilakukan pada dua lanskap hutan hujan tropis, yaitu lanskap Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) dan Hutan Harapan, Jambi (Gambar 1). Sampel dikoleksi dari empat tipe penggunaan lahan, yaitu hutan sekunder, hutan karet, perkebunan karet, dan perkebunan kelapa sawit yang terdapat di dua lanskap berbeda (Hutan Harapan dan Taman Nasional Bukit Duabelas). Ditentukan empat tipe penggunaan lahan (Tabel 1) yang dideskripsikan sebagai berikut: (a) hutan, yaitu hutan alam dengan kondisi masih utuh dan belum dieksplotasi oleh manusia (berumur lebih dari 20 tahun); (b) hutan karet, yaitu hutan dengan sistem agroforestri oleh tanaman karet yang tumbuh secara alami setelah terjadinya kerusakan pada hutan pertama; (c) perkebunan karet, yaitu perkebunan dengan sistem monokultur tanaman karet yang dibuka khusus untuk keperluan masyarakat adat; (d) perkebunan kelapa sawit, yaitu perkebunan dengan sistem monokultur tanaman kelapa sawit yang dibuka khusus untuk keperluan masyarakat. Setiap tipe penggunaan lahan terdiri atas empat plot pengamatan dengan tiga subplot berupa kanopi pohon target. Karakteristik empat tipe penggunaan lahan di lanskap Hutan Harapan dan Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi

Hutan Harapan
Jumlah spesies
Stephanidae Total
Tipe penggunaan lahan
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call