Abstract

This research is conducted to examine the differences in earnings management level at various company life cycle stages in Indonesia, especially for public companies which listed on Indonesia Stock Exchange from 2002 to 2016. This research uses a sample of 4,400 observational data which obtained by purposive sampling from Capital IQ. To determine the stage of the company life cycle, this research uses Dickinson's (2011) model criteria by dividing the company life cycle into five stages: introduction, growth, mature, shake-out, and decline. This research is tested with the ANOVA model and proves that there is a significant difference in the level of earnings management in the decline, introduction, and shake-out companies compared to the growth stage. However, the results of this study proves that the value of earnings management in growth and mature stage companies are not significantly difference.

Highlights

  • Growth Mature Shake- Out Decline DeclineCash flows from operating activities +Cash flows from investing activitiesCash flows from financing activitesSumber: Dickinson (2011)Dikarenakan tahap growth diteliti oleh seluruh penelitian terdahulu yang membahas tentang manajemen laba dan siklus hidup perusahaan, maka tahap growth ditetapkan sebagai dasar pembanding dalam model ANOVA

  • The results of this study prove that earnings management value in growth and mature stage companies is not significantly different

  • Penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan untuk nilai manajemen laba akrual pada tahap growth dan mature

Read more

Summary

PENGEMBANGAN HIPOTESIS Manajemen Laba dan Siklus Hidup Perusahaan

Perusahaan tahap introduction melakukan manajemen laba untuk memperoleh sumber pendanaan eksternal yang selanjutnya dapat digunakan sebagai investasi awal perusahaan (Stice, Stice dan Skousen, 2005). Prinsipal mulai mengharapkan nilai pengembalian investasi yang lebih besar pada tahap growth (Yulianti, 2005) dan perusahaan dituntut untuk mempu memenuhi ekspektasi analis (Skinner dan Sloan, 2002); dimana kedua hal ini akan mendorong pelaksanaan manajemen laba. Perusahaan tahap mature melakukan manajemen laba agar perusahaan mampu memenuhi ekspektasi nilai pengembalian investasi yang semakin besar dari pihak prinsipal (Mulyasari et al 2016). Dengan kondisi perusahaan yang sedang terpuruk, maka pihak manajemen akan cenderung meningkatkan frekuensi manajemen laba untuk tetap mampu memenuhi ekspektasi pemegang saham dan memperoleh bonus yang diinginkan. Ditambah dengan adanya tuntutan dari pemegang saham perusahaan untuk tetap mampu menyajikan laporan keuangan dengan kinerja yang baik, maka pihak manajemen akan berusaha mempertahankan citra baik perusahaan melalui pelaksanaan manajemen laba (Zamrudah dan Salman, 2013). Berikut adalah tabel daftar perolehan sampel penelitian: Tabel 2 Perolehan Sampel Penelitian

Kriteria Pemilihan Sampel
Operasionalisasi Variabel
Cash flows from financing activites
Metode Analisis
Tahap Siklus
Growth Mature
Pengujian Hipotesis
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call