Abstract

Air dengan konsentrasi mineral Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) yang tinggi disebut dengan air sadah. Jenis air ini menentukan kualitas lingkungan sosial dan kesehatan masyarakat di suatu daerah. Air sangat penting untuk kehidupan manusia, akan tetapi air dengan tingkat kesadahan yang tinggi berbahaya untuk kesehatan karena dapat menyebabkan gangguan ginjal. Masyarakat Dusun Gelaran 01 yang berada di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul menggunakan air tanah untuk minum dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Air tanah di daerah ini diperoleh dengan cara membuat sumur, dengan kedalaman sumur berkisar antara 10-20 meter. Jenis tanah di daerah ini didominasi oleh asosiasi mediteran merah dan grumusol hitam dengan bahan induk batu kapur, sehingga air tanah di daerah tersebut mengandung mineral Ca dan Mg dalam jumlah yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadahan air dari 40 sampel air sumur yang digunakan masyarakat di Dusun Gelaran 01 dengan metode titrasi kompleksometri. Hasil penelitian menunjukkan dari 40 sampel yang diuji, 6 sampel (15 %) memiliki tingkat kesadahan tinggi dan 34 sampel (85%) dengan tingkat kesadahan sangat tinggi. Kadar kesadahan total tertinggi yaitu sebesar 490,2 mg/L. Kadar kesadahan total masih dalam batas kadar maksimal sesuai dengan PERMENKES RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.

Highlights

  • Hard water is a term known for water with high content of Calcium (Ca) and Magnesium (Mg) mineral

  • Berdasarkan hasil penelitian dari 40 sampel air sumur, terdapat 6 sampel (15%) memiliki tingkat kesadahan yang tinggi dan 34 sampel (85%) memiliki tingkat kesadahan yang sangat tinggi

  • Jika seseorang mengkonsumsi air dengan tingkat kesadahan sedang maka per harinya akan mendapat asupan sebesar 150 - 300 mg Ca dan Mg dengan asumsi air minum yang dikonsumsi per harinya minimal sebanyak 2 liter

Read more

Summary

Ledok Wonosari yang terletak pada ketinggian

150 – 200 m di atas permukaan air laut [4]. Keberadaan air tanah di daerah penelitian pada umumnya dipengaruhi oleh porositas batuan dan rekahan-rekahan pada batuan, baik yang disebabkan oleh proses pelarutan ataupun tektonik, dengan kedalaman air tanah berkisar antara 60 – 120 m di bawah permukaan tanah [4]. Gejala kesadahan air yang tinggi di daerah ini dapat diamati dari sabun yang sulit berbusa, sehingga masyarakat perlu menambahkan banyak sabun untuk keperluan mencuci. Air dengan tingkat kesadahan tinggi akan mengganggu daya kerja sabun, hal ini dikarenakan salah satu bagian sabun akan diikat oleh unsur Ca atau Mg membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air [3]. Masalah lain yang ditimbulkan oleh air dengan tingkat kesadahan yang tinggi adalah terdapat kerak di sekitar wadah pemanas air, mengakibatkan penghantaran panas menjadi berkurang, hal ini dikarenakan tersumbatnya katup-katup pada wadah pemanas sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam proses pemanasan dan penggunaan bahan bakar yang berlebih [5]. Unsur Ca dan Mg di dalam air dapat dihilangkan atau dikurangi kandungannya dengan beberapa proses, seperti pemanasan, pengendapan dan pertukaran ion tergantung dari jenis kesadahan (kesadahan sementara atau kesadahan tetap) yang terdapat di dalam air tersebut. Berdasarkan dari permasalahan tentang efek air sadah bagi masyarakat, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui tingkat kesadahan air sumur di Dusun Gelaran 01, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Bahan dan Metode
Kode Kadar Kode
Findings
Pantai Kecamatan Rembang Propinsi Jawa
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call