Abstract
Kecemasan muncul karena anak tidak bisa melakukan apa yang diinginkan dan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Kecemasan anak yang terjadi salah satunya akibat perlukaan pada tubuh seperti dilakukan infus dan perawatan luka. Efek dari kecemasan anak terhadap perawat diantaranya adalah tindakan perawatan lebih lama dan infus sering terlepas karena anak terus berontak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien anak usia sekolah (6-12 tahun) di ruang IGD RSUD Majalaya Kabupaten Bandung tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, dengan teknik pengumpulan sampel purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi kepada responden. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, dengan sampel sebanyak 93 orang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kecemasan pada pasien anak usia sekolah (6-12 tahun) di ruang IGD RSUD Majalaya Kabupaten Bandung sebagian besar mengalami kecemasan sebanyak 72 orang (77,4%) dan sebagian kecil tidak mengalami kecemasan sebanyak 21 orang (22,6%). Simpulan didapatkan bahwa sebagian besar pasien anak usia sekolah mengalami kecemasan. Saran bagi perawat untuk mampu menghadapi segala permasalahan yang dihadapi oleh pasien dan keluarga pasien seperti perawat mampu melakukan komunikasi terapeutik untuk menenangkan pasien.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.