Abstract

Salah satu ciri gambut adalah rentan terbakar pada musim kemarau. Jika gambut terbakar maka akan sulit untuk dipadamkan karena material gambut terdiri dari bahan organik yang menjadi bahan bakar ketika kering. Kebakaran mengakibatkan perubahan sifat fisik tanah akibat hilangnya bahan organik tanah akibat panasnya api sehingga merusak struktur tanah, meningkatkan bulk density dan menurunkan porositas tanah. Peningkatan bulk density dapat mengakibatkan peningkatan tingkat kematangan gambut sehingga mempercepat penurunan permukaan tanah dan pelepasan CO2. Bulk density merupakan indikasi kepadatan tanah, semakin padat tanah maka semakin tinggi pula bulk density yang berarti semakin sulit air untuk melewatinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase hari tergenang yang ditunjukkan dengan nilai tinggi muka air lebih dari 0 m dan bulk density pada berbagai tutupan lahan yaitu hutan dan lahan terbakar di Provinsi Kalimantan Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai bulk density dipengaruhi oleh faktor tinggi muka air dan faktor kebakaran. Bulk density pada lokasi hutan KHDTK Tumbang Nusa sebesar 0,175 g cm-3 dengan persentase hari tergenang sebesar 0%, hutan Taman Nasional Sebangau mempunyai nilai bulk density sebesar 0,054 g cm-3 dengan persentase hari tergenang sebesar 14,30%, areal bekas terbakar bagian selatan mempunyai nilai bulk density sebesar 0,076 g cm-3 dengan persentase hari tergenang sebesar 0% dan bekas terbakar dari Taman Nasional Sebangau 0,082 g cm-3 dengan persentase hari tergenang sebesar 50,90%.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call