Abstract

In developing countries, including Indonesia, household waste is a multidimensional problem, namely that in its completion it involves many aspects so that the application of community-based solutions is needed. Waste banks are one solution to reduce household waste. A waste bank is a community-based waste management system that actively engages the community. The surrounding neighborhood can exchange trash into other forms that have economic value. The waste bank that is a model for other waste banks in Indonesia is the Bank Sampah Induk Bantul, which was established in 2008 and has used an online-based waste management system as of 2015. An online-based waste management system is one of the efforts to facilitate the activities of managers and customers of waste bank. However, its use in Bank Sampah Induk Bantul is still limited. Therefore, a preliminary study was conducted to determine the extent to which the online waste management system is used, so that appropriate actions can be taken to increase the use of the online system. This study uses a qualitative approach, namely field observations, semi-structured interviews and informal discussions. The results of this study indicate that the use of online-based waste management systems is not optimal because the online system does not accommodate the activities and problem solving faced by the Waste Bank. Besides, in the online-based waste management system, there are several features needed by the Waste Bank, but their use is limited due to technology acceptance from the Waste Bank management which is still relatively low.

Highlights

  • Sampah rumah tangga terutama sampah solid merupakan masalah multidimensional yang terjadi pada negara berkembang (Indrianti, 2016)

  • The results of this study indicate that the use of onlinebased waste management systems is not optimal because the online system does not accommodate the activities and problem solving faced by the Waste Bank

  • Bank Sampah sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Tasikmalaya

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Sampah rumah tangga terutama sampah solid merupakan masalah multidimensional yang terjadi pada negara berkembang (Indrianti, 2016). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa terdapat penurunan jumlah bank sampah yang aktif dan ratarata bank sampah hanya memiliki 39 nasabah aktif.Di sisi lain, masyarakat sekitar Bantul baik sebagai pengelola dan nasabah merasakan manfaat yang sangat besar dari keberadaan bank sampah. Manual yaitu menggunakan kertas dan buku catatan sehingga sangat rentan akan kesalahan perhitungan dan hilangnya buku nasabah, kepengurusan pengelola bank sampah seringkali berganti karena bersifat sukarela sehingga ketika terjadi pergantian kepengurusan seringkali informasi sebelumnya banyak yang hilang atau belum tersampaikan dengan baik kepada kepengurusan yang baru, serta fokus pengurus masih terbagi-bagi karena seringkali pengurus juga memiliki pekerjaan selain menjadi pengurus bank sampah. Dari sisi nasabah juga terdapat beberapa masalah diantaranya adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih, masih banyak masyarakat yang belum membiasakan menabung sampah, dan mayoritas nasabah merupakan orang tua sedangkan potensi nasabah sangat besar untuk masyarakat dengan usia muda.Untuk menjawab permasalahan tersebut, aplikasi pengelolaan sampah berbasis online dapat dijadikan sebagai solusi. Untuk meningkatkan penggunaan aplikasi online pada Bank Sampah Induk Bantul diperlukan studi pendahuluan mengenai bagaimana sistem manajemen sampah secara onlinedigunakan

METODOLOGI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kendala Operasional Bank
Pengolahan sampah
Pengambilan saldo
SIMPULAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call