Abstract

A great earthquake was hitting Lombok in August 2018 that caused damage to home and livelihood sources of almost 100% of North Lombok Regency (KLU) population. This research is aimed to investigate the resilience capacity and livelihood strategies of displaced people (the earthquake victims) of KLU, especially the agricultural families during the post disaster emergency period. This research is using mix method between qualitative and quantitative approaches that explained descriptively. The qualitative data in this research was obtained using purposive area snowball sampling technique while the quantitative data was obtained through a comprehensive survey using Displacement Tracking Matrix (DTM) technique. Result of the research revealed that the earthquake caused the lost of jobs and livelihood sources of KLU’s people in all economic sectors, including agricultural sector. Social capital of the society was influencial as a main strategy of the victims to fulfil their daily needs and strengthen their social resilience in facing the damaging impact of the disaster. By exploiting their social capital, the society was able to fulfil their daily needs by managing all external aids, natural resources, and their remaining personal assets based on their common understanding, local wisdom, and social norms that exist in the society.

Highlights

  • Gempa bumi dengan kekuatan berskala besar secara bertubi-tubi melanda wilayah Pulau Lombok pada akhir Juli hingga Agustus 2018

  • Meski sama-sama menghadapi situasi sulit karena kehilangan sumber nafkah, para pengungsi tidak terlibat dalam konflik sosial untuk berebut makanan maupun kebutuhan hidup lainnya, justeru seluruh anggota masyarakat bahu membahu saling tolong satu sama lain agar tidak ada anggota komunitas mereka yang kelaparan di saat ada anggota komunitas yang lain kenyang

  • Religiusitas, Dukungan Sosial, dan Resiliensi Korban Lumpur Lapindo

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran (mix method) antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam analisis pada penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif didapatkan melalui survey dengan proses wawancara mendalam dengan perwakilan penyintas gempa di wilayah yang dipilih secara purposive. Responden dalam penelitian kualitatif ini ditetapkan dengan teknik purposive area snowball sampling, yaitu kombinasi antara purposive dan snowballsampling dengan memperhatikan proporsionalitas wilayah. Berikutnya di setiap wilayah ditetapkan dengan teknik snowball, yaitu menanyakan kepada responden sebelumnya mengenai siapa yang cocok dijadikan responden berikutnya.Proses ini berakhir sampai data yang didapatkan dianggap mencapai titik saturasi, yaitu titik dimana informasi tambahan tidak diperlukan lagi. Juga dilakukan penelitian dengan metode observasi berperan serta (participant observation).Adapun survey kualitatif ini dilakukan pada tanggal 7 - 25 Agustus 2018. Adapun data kuantitatif dalam penelitian ini juga didapatkan melalui survey, namun bersifat lebih menyeluruh guna mengukur bagaimana penyintas gempa mengembangkan strategi nafkahnya pada masa tanggap darurat dan transisi awal. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik Triangulasi, yaitu menganalisa data dengan mengkombinasikan tiga sumber bahan analisis, yakni hasil wawancara kualitatif, data kuantitatif primer maupun sekunder, dan penelusuran dokumen yang relevan

Kehilangan Sumber Nafkah
Pakaian Lainnya
Bahan Alam
Modal sosial dan Resiliensi
Ada Pengurus Tanpa Pengurus
KESIMPULAN DAN SARAN
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call