Abstract
Nearly the end of the Millennium Development Goals (MDGs) era, bring back ideas for looking international development goals. Sustainable Development Goals (SDGs) is one of them. In this study, sustainable development has defined as the balance of economic, social and environmental. The achievement of sustainable development is measured by using two different approaches, partial and composite indicator. Partial development indicators showed progress in economic and social dimensions. However, progress in these areas seems to put pressure on the environment. Sustainable Development Index (IPB), which is a composite of GDP, HDI and IKLH (Environmental Quality Index) also gives the same message. By using a balance between dimensions of development technique, as chosen scenario, sustainable development in Indonesia reached about two-thirds of the maximum target. Hight progress in economic and social ultimately corrected by environmental degradation.
Highlights
Hampir berakhirnya era Millennium Development Goals (MDGs) memunculkan pemikiran untuk kembali mencari tujuan pembangunan yang disepakati secara internasional
Sustainable development has defined as the balance of economic, social and environmental
Sustainable Development Index (IPB), which is a composite of GDP, HDI and Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) (Environmental Quality Index) gives the same message
Summary
Hampir berakhirnya era Millennium Development Goals (MDGs) memunculkan pemikiran untuk kembali mencari tujuan pembangunan yang disepakati secara internasional. Pembangunan berkelanjutan dijabarkan sebagai keseimbangan pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan. Akhir-akhir ini popularitas konsep pembangunan berkelanjutan menjadi semakin mengemuka dengan digadang-gadangnya Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai pengganti dari Millennium Development Goals (MDGs) yang akan berakhir pada 2015 mendatang. Perhatian terhadap keberlanjutan ini semakin mengental setelah Meadow dan kawan-kawan pada tahun 1972 menerbitkan publikasi yang berjudul The Limit to Growth, yang dalam kesimpulannya mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan sangat dibatasi oleh ketersediaan sumber daya alam. Model pembangunan berkelanjutan (ekonomi, sosial dan lingkungan) interpretasi, maka terdapat dua hal yang secara implisit menjadi perhatian yaitu pertama, menyangkut pentingnya memperhatikan kendala sumberdaya alam dan lingkungan terhadap pola pembangunan dan konsumsi. Namun pemikiran yang paling mengemuka dan dipergunakan oleh banyak pihak adalah pembangunan berkelanjutan yang mengusung tiga dimensi, ekonomi, sosial dan lingkungan. Tulisan ini bertujuan untuk (1) Mengukur tingkat capaian pembangunan di Indonesia, dan (2) Menyusun indeks komposit pembangunan berkelanjutan di Indonesia
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have