Abstract
Arsitektur tradisional adalah hasil dari warisan budaya yang timbul dari kehidupan masyarakat tradisional, mencakup seni dan ilmu rancang bangun. Sebagaimana arsitektur tradisional di banyak daerah Nusantara lainnya, bangunan arsitektur tradisional di Semende menjadi bagian dari warisan budaya yang memiliki perbedaan dalam hal fungsi, ornamen, dan bentuknya, sering disebut sebagai Rumah Baghi. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat adat Semende telah membentuk hukum kewarisan yang kuat, yang tidak terlepas dari pengaruh sistem kekerabatan yang mereka anut dalam budaya mereka. Uniknya, dalam konteks ini, perhatian khusus diberikan pada kedudukan anak perempuan tertua sebagai prinsip dalam konsepsi adat yang dikenal sebagai Tunggu Tubang. Sistem kekerabatan ini membedakan mereka dari budaya lain dan memberikan ciri khas yang unik dalam hubungannya dengan arsitektur tradisional Semende. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana sistem kekerabatan Tunggu Tubang memengaruhi wujud fisik arsitektur tradisional Semende. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara, dan studi literatur terkait. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam masyarakat adat Semende, sistem kekerabatan Tunggu Tubang tercermin secara jelas dalam arsitektur, yakni tata letak ruang dalam Rumah Baghi mencerminkan struktur sosial dan hierarki, ornamen eksterior menggambarkan simbolisme karakter perempuan dan sistem kekerabatan matrilineal, serta arsitektur tradisional mencerminkan prinsip-prinsip kewarisan matrilineal yang kuat.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.