Abstract

<p>In English Language Teaching (ELT) classes, teachers tend to be aware of checking the students’ spoken and written errors. Malapropism is the use of an incorrect word that places a similar-sounding word that results in a nonsensical and humorous expression. This phenomenon occurs in spoken yet it is found in written communication. This research is focused on the phenomena of written malapropism produced by non-English department students during English language learning. The descriptive qualitative method is applied in this research due to its aim to identify characteristics, frequencies, trends, and categories of students’ written malapropism. Class observation, notes taken, and the student’s language ability background analysis are used to gather the data.  The research showed that during one semester there were five grammatical errors in the form of written malapropism that occurred as the implication of students’ lack of ability to understand English terms due to their inadequate vocabulary awareness.</p><p><strong>Bahasa Indonesia Abstrak </strong></p><p>Dalam suatu kelas pembelajaran Bahasa Inggris atau <em>English Language Teaching</em> (ELT), pengajar selalu menyadari dan memeriksa kesalahan siswa dalam berbahasa Inggris secara lisan maupun tulisan. Malapropisme adalah penggunaan kata yang kurang tepat yang menempatkan kata tersebut terdengar serupa sehingga menghasilkan ekspresi yang tidak sesuai namun terdengar menghibur. Malapropisme biasanya ditemukan dalam lisan, namun dapat juga terjadi dalam komunikasi tertulis. Penelitian ini difokuskan pada fenomena malapropisme tertulis yang dihasilkan oleh mahasiswa jurusan non-Bahasa Inggris selama pembelajaran Bahasa Inggris. Kualitatif deskriptif diterapkan dalam penelitian ini karena bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik, frekuensi, tren, dan kategori malapropisme tertulis yang dihasilkan oleh mahasiswa. Observasi kelas, pencatatan yang diambil selama penelitian berlangsung dan analisis latar belakang kemampuan bahasa mahasiswa digunakan untuk mengumpulkan data. Penelitian menunjukkan bahwa selama satu semester terdapat lima kesalahan gramatikal berupa malapropism tertulis yang terjadi sebagai implikasi dari kurangnya kemampuan siswa dalam memahami istilah-istilah bahasa Inggris karena perbendaharaan kosakata mereka yang kurang memadai.</p>

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call