Abstract

This article aims to reveal the practice of reciting Sab’u al-Munjiyat carried out at Pondok Pesantren Tarbiyatul Mu’allimin al-Islamiyah (TMI) Putri al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura. In daily routines, the students are required to participate in the recitation of Sab’u al-Munjiyat after the congregational Asr prayer. Sab’u al-Munjiyat consists of seven selected surahs from the Qur'an: Surah Al-Sajdah, Yasin, Al-Dukhan, Al-Waqi'ah, Al-Mulk, Al-Insan, and Al-Buruj. This research is a field study and uses a qualitative research method. Data collection was performed through observation, interviews, and document analysis. Data analysis was conducted using the anthropological approach of Heddy Shri Ahimsa-Putra. The findings indicate that the tradition of reciting Sab’u al-Munjiyat at Pondok Pesantren TMI al-Amien Prenduan originated from an innovation by the student organization (ISTAMA), which is based on the transmission of prophetic traditions that can still be preserved today. This is supported by numerous hadiths that describe the virtues of reciting these surahs. The structure of the recitation tradition at Pondok Pesantren TMI Putri al-Amien Prenduan can be classified into two structures: the subject structure and the structure of the Sab’u al-Munjiyat recitation. The function of this recitation tradition is to understand and seek the benefits of these seven chosen surahs, to seek safety, and to contribute to the development of Qur’anic character among the students.Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mengungkap kegiatan pembacaan sab’u al-munjiyat yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Tarbiyatul Mu’allimin al-Islamiyah (TMI) Putri al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura. Dalam kesehariannya para santri diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pembacaan sab’u al-munjiyat usai salat ashar berjamaah. Sab’u al-munjiyat merupakan kumpulan tujuh surah pilihan di dalam Al-Qur’an, yakni al-Sajadah, Yasin, al-Dukhan, al-Waqi’ah, al-Mulk, al-Insan, dan al-Buruj. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dan dikaji menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan antropologi Heddy Shri Ahimsa-Putra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi pembacaan sab’u al-munjiyat di Pondok Pesantren TMI al-Amien Prenduan bermula dari salah satu inovasi program pengurus organisasi santri (ISTAMA), yang memiliki landasan sebagai bentuk transmisi dari tradisi kenabian yang masih dapat dilestarikan hingga generasi saat ini. Hal tersebut berlandaskan dari banyaknya hadis-hadis yang menjelaskan keutamaan tentang seseorang yang membaca surah-surah tersebut. Adapun struktur yang terdapat dalam tradisi pembacaan yang ada di Pondok Pesantren TMI Putri al-Amien Prenduan dapat diklasifikasikan menjadi dua struktur, yaitu struktur subjek dan struktur pembacaan sab’u al-munjiyat, sedangkan fungsi dari tradisi pembacaan sab’u al-munjiyat untuk mengetahui dan mengharapkan fadilah dari tujuh surah pilihan, mengharapkan keselamatan, serta upaya dalam pembentukan karakter qur’ani dalam diri para santri.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.