Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam melafalkan bahasa Inggris palatal alveolar fricative dan affricative consonant (ʃ dan t) serta mengetahui posisi mana (awal, tengah, dan akhir) yang paling sulit diucapkan. Desain penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP yang berjumlah 140 siswa. Sebagai sampel adalah siswa kelas akselerasi yang berjumlah 14 siswa. Penulis menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tes pertama terdapat 10 siswa dengan kategori sangat baik, 1 siswa termasuk dalam kategori kurang. Sedangkan pada tes kedua, terdapat 10 siswa yang termasuk kategori sangat baik, 1 siswa termasuk kategori baik, 2 siswa termasuk kategori sedang dan 1 siswa termasuk kategori lemah. Kemampuan siswa dalam melafalkan bahasa Inggris palatal alveolar fricative ( ʃ) dan ( t ʃ) konsonan affricative adalah 81%, ini termasuk baik. Kemampuan siswa dalam melafalkan bunyi ( ʃ) termasuk dalam kategori sangat baik (85%) dan bunyi ( t ʃ ) termasuk dalam kategori baik (80%).

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call