Abstract

Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang dibudidayakan secara komersial di Indonesia. Jamur tiram sudah dapat dipanen dalam waktu 1-3 bulan saja. Sehingga dari sisi bisnis jamur tiram sangat menguntungkan. Namur dikarenakan modal usaha untuk membeli bibit jamur yang dipasok dari luar daerah berkurang maka dari 5 petani jamur yang tetap bertahan tinggal 2 petani. Salah satunya berada di desa Umban Sari Atas Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Untuk itu dibutuhkan modal usaha yang lebih besar dari sebelumnya. Disinilah timbul ide untuk meningkatkan hasil variasi produksi dari jamur tadi. Salah satunya memanfaatkan limbah baglog jamur yang sudah tidak termanfaatkan menjadi briket baglog jamur. Dengan menggunakan teknologi limbah baglog jamur tiram dapat diuraikan dan diubah menjadi briket baglog jamur. Briket limbah baglog jamur tiram tadi tentu saja dapat menjadi salah satu bahan bakar alternatif yang dapat dijual dan dijadikan varian hasil produksi selain jamur. Dengan demikian maka diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani jamur. Dalam PKM ini beberapa permasalahan yang dihadapi yakni: (1) peningkatan pemanfaatan limbah baglogjamur sebagai varian produk pengembangan jamur yang sudah tidak termanfaatkan atau limbah baglog agar dapat meningkatkan hasil produksi dan pendapatan; dan, (2) pengadaan mesin press manual agar mendapatkan kepadatan briket baglog jamur yang sama. Luaran dari PKM ini adalah pengenalan teknologi penguraian limbah baglog jamur tiram sebagai pengembangan produk jamur dan pembuatan briket jamur kepada masyarakat petani jamur tiram di desa Umban Sari Atas serta pengadaan mesin press manual untuk pembuatan briket baglog jamur. Selain itu dari PKM ini didapatkan luaran penggunaan proses pembakaran menggunakan briket dari hasil olahan limbah baglog jamur, petani juga dapat menghemat cost untuk pembelian bahan bakar (kayu, sekam padi) sebesar Rp.120.000,- untuk proses pemanasan dan steam bibit jamur setiap bulannya.

Highlights

  • To cite this article: Wardani, D. 2019

  • (2) Procurement of manual press machines to get the same baglog mushroom briquette density. The output of this PKM is the introduction of oyster baglog mushroom waste decomposition technology as the development of mushroom products and the manufacture of mushroom briquettes to oyster mushroom farmers in Upper Umban Sari village and the procurement of manual press machines for making baglog mushroom briquettes

  • From the PKM, there is an increase in the production of mushroom farmers, if previously the farmers can harvest 3-4 kg of mushrooms a day, farmers can harvest mushrooms 5-6 kg per day

Read more

Summary

Dianita Wardani

Briket limbah baglog jamur tiram tadi tentu saja dapat menjadi salah satu bahan bakar alternatif yang dapat dijual dan dijadikan varian hasil produksi selain jamur. Dalam PKM ini beberapa permasalahan yang dihadapi yakni: (1) peningkatan pemanfaatan limbah baglogjamur sebagai varian produk pengembangan jamur yang sudah tidak termanfaatkan atau limbah baglog agar dapat meningkatkan hasil produksi dan pendapatan; dan, (2) pengadaan mesin press manual agar mendapatkan kepadatan briket baglog jamur yang sama. Luaran dari PKM ini adalah pengenalan teknologi penguraian limbah baglog jamur tiram sebagai pengembangan produk jamur dan pembuatan briket jamur kepada masyarakat petani jamur tiram di desa Umban Sari Atas serta pengadaan mesin press manual untuk pembuatan briket baglog jamur. Selain itu dari PKM ini didapatkan luaran penggunaan proses pembakaran menggunakan briket dari hasil olahan limbah baglog jamur, petani juga dapat menghemat cost untuk pembelian bahan bakar (kayu, sekam padi) sebesar Rp.120.000,- untuk proses pemanasan dan steam bibit jamur setiap bulannya

Pelaksanaan PKM
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call