Abstract

Serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat menjadi titik balik bagi dunia, baik dari bagaimana aktor-aktor terorisme beroperasi secara global melalui jaringan-jaringan, hingga bagaimana negara dan aktor-aktor hubungan internasional merespons aksi-aksi teror. Tulisan ini mengenai tantangan intelijen dalam kontra-terorisme di Indonesia dan aksi preventif yang diperlukan terutama pada penggunaan teknologi informasi, sebagai suatu upaya deteksi dan peringatan dini bagi kewaspadaan terhadap aksi-aksi teror. Melalui telaah kepustakaan, ditemukan bahwa pada praktiknya kegiatan intelijen Indonesia cenderung tidak terkoordinasi dengan baik antara satu lembaga dengan lainnya yang disebabkan oleh adanya trust-deficit, tumpang tindih aktivitas akumulasi dan akurasi intelijen, serta ketiadaan aksi konkret untuk mengeliminasi ancaman di ranah cyber. Disimpulkan bahwa dibutuhkan suatu upaya komprehensif dan integratif dalam mengelola intelijen di Indonesia. Selain itu, suatu strategi nasional counter-terrorism dalam ranah cyber melalui penggunaan teknologi informasi yang menyeluruh dalam ranah cyber.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call