Abstract

Al-Qur’an merupakan kitab petunjuk untuk umat manusia kapanpun dan dimanapun. Keyakinan tentang kebenarannya diakui oleh orang-orang yang bertaqwa. Salah satu ciri-ciri orang yang bertaqwa ialah percaya dengan perkara gaib. Diantara ungkapkan dalam al-Qur’an terkait dengan yang tidak tampak (gaib) adalah iblis. Kata Iblis (ابليش) terulang sebanyak 24 kali, dalam 24 ayat dan di dalam 9 surat dalam bentuk tunggal yang dijumpai dalam al-Qur’an. Al-Baqarah (2): 34, Al-`Araf (7): 11, 12, 14, 16 , Al-Hijr (15): 31, 32, 33, 36, 39, Al-Isra’ (17): 61, 62, Al-Kahfi (18): 50, 51, Taha (20): 116, 117 Asy-Syu`ara’ (26): 95, Saba (34): 20,21, Sad (38): 74, 75, 76, 79, 82. Semua ayat-ayat di atas menyebutkan tentang pembangkangan iblis kepada Allah untuk bersujud kepada Adam. Iblis diciptakan Oleh Allah swt sebagai makhluk antagonis yang tugasnya mengajak ke lembah kejahatan. Sehingga hati manusia disesatkan untuk menjauhkan dirinya dari Allah swt. Iblis diciptakan oleh Allah swt sebagai bentuk kesempurnaan-Nya dalam menciptakan Alam jagad raya, dan keseimbangan atas ciptaanya. Tanpa adanya iblis, manusia di dunia akan sia-sia dan justru derajatnya tidak akan berkembang. Dengan diciptakannya iblis manusia bisa berlomba-lomba untuk menjadi makhluk yang terbaik dari hasil ciptaan-Nya. Karena itu, manusia harus menyadari dan mengenali betul apa saja godaan, tipu daya dan muslihat yang dipergunakan oleh iblis, sehingga bisa menjadi makhluk yang mulia disisi Allah.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call