Abstract

ENGLISHThe practices of maternal care during pregnancy are still found in some areas in Pati Regency. This research aims to describe taboo during pregnancy in Pakem and Jrahi villages in Pati Regency. This research used qualitative method with ethnography approach. Informants used in this research were pregnant mothers with have more than seven month pregnancy, mother who have less than 2 month baby, public figures, and Family health section on Health Institutionof Pati Regency. This research used primary data which were obtained by depth-interview and observation and secondary data which were obtained by relevant documents. Data were analyzed descriptively. Results of this research were: (1) the forms of taboo during pregnancy were food restrictions and behaviors; (2) the aim of taboo during pregnancy was to have prominent and health baby, besides to get spontaneous delivery. (3) Jrahi villagers applied taboo more strictly than Pakem villagers. INDONESIAPraktik perawatan kehamilan berbasis budaya masih ditemukan di beberapa wilayah di Kabupaten Pati. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pantangan dalam perawatan kehamilan di Desa Pakem dan Desa Jrahi Kabupaten Pati. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Informan penelitian adalah ibu hamil dengan usia kandungan lebih dari 7 bulan, ibu yang telah melahirkan dengan usia bayi kurang dari 2 bulan, tokoh adat, dan Bagian Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang didapatkan melalui wawancara mendalam dan observasi, serta data sekunder yang didapatkan melalui dokumen yang relevan. Pengolahan data menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pantangan selama kehamilan berupa pantangan makanan dan perilaku (1) tujuan dari pantangan selama kehamilan adalah mendapatkan keturunan yang sehat dan sempurna serta diberikan kemudahan dalam persalinan. (3) Masyarakat Desa Jrahi lebih ketat dalam melaksanakan pantangan dibandingkan masyarakat Desa Pakem.

Highlights

  • The practices of maternal care during pregnancy are still found in some areas in Pati Regency

  • Informants used in this research were pregnant mothers

  • mother who have less than 2 month baby

Read more

Summary

TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantangan berasal dari kata pantang yaitu hal (perbuatan dan sebagainya) yang terlarang menurut adat atau kepercayaan. Berdasarkan definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa pantangan bersumber dari budaya yang ada dalam suatu masyarakat. Terdapat beberapa ciri kebudayaan yang dapat ditemukan di semua masyarakat, yaitu (1) kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia; (2) kebudayaan terlebih dahulu ada, mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan; (3) kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya; dan (4) kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakantindakan yang dilarang, dan tindakantindakan yang diizinkan (Soekanto, 1995). Berdasarkan beberapa definisi tersebut, pengertian pantangan dalam perawatan kehamilan adalan segala bentuk hal maupun perbuatan yang tidak boleh dilakukan menurut adat dan budaya selama berlangsungnya proses kehamilan

METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pantangan berupa makanan
Makanan berminyak
Jenis Perilaku
Tidak duduk di atas batu
Menyobek daun
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Studi Sastra Daerah untuk Sastra
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.