Abstract

Suhu gas buang dari hasil pembakaran gerabah relatif masih tinggi, suhunya masih sekitar 200oC. Gas buang hasil pembakaran gerabah ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai media pengering, misalnya untuk mengeringkan bambu. Dalam penelitian ini, media pengeringan yang digunakan adalah udara panas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung parameter-parameter pengeringan yang diharapkan dapat diterapkan pada pengeringan bambu dengan media gas buang dari pembakaran gerabah. Dimensi dari masing-masing sampel bambu adalah panjang 45 cm, lebar 8 cm dan ketebalan1 cm. Berat awal masing-masing sampel ditimbang, kemudian sampel itu dimasukkan ke dalam unit pengeringan. Selanjutnya udara panas dialirkan ke dalam unit pengering. Suhu udara panas yang digunakan adalah 60oC, 80oC dan 100oC. Setiap 30 menit, perubahan massa bambu dicatat dan suhu termometer bola kering dan termometer bola basah diukur. Pengeringan dilakukan sampai massa sampel bambu tidak berubah. Dalam penelitian ini, pengeringan bambu terbagi dalam dua periode yaitu periode laju menurun dan periode laju konstan. Teramati bahwa, laju pengeringan konstan berlangsung dalam waktu yang singkat. Laju pengeringan bambu dikontrol oleh difusi air di dalam bambu dan transfer massa air dari permukaan bambu ke udara. Koefisien difusivitas efektif air (Deff) yang diperoleh adalah 0,02 cm2/jam untuk suhu udara panas pengering 60oC, 0,03 cm2/jam untuk 80oC dan 0,08 cm2/jam untuk 100oC.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call