Abstract

Latar belakang. Terapi osmotik merupakan pilihan terapi penting dalam sindrom ensefalitis akut. Manitol adalah salah satu jenis terapi osmotik yang telah banyak digunakan, namun penggunaanya dapat menyebabkan ketidaknormalan elektrolit, seperti hiponatremia dan hipokloremia.Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan salin hipertonik dan manitol pada anak-anak dengan sindrom ensefalitis akut.Metode. Penelitian ini menggunakan desain studi klinis pendahuluan untuk mengevaluasi perbedaan dalam durasi penurunan kesadaran, mortalitas, kadar natrium serum, dan osmolaritas darah pada pasien sindrom ensefalitis akutyang diberikan salin hipertonik dan manitol. Pendekatan acak digunakan untuk mengelompokan setiap sampel. Analisis univariat dan bivariat dilakukan menggunakan perangkat lunak analisis statistik. Hasil. Sembilan pasien secara acak dikelompokan pada salin hipertonik, dan sembilan pasien dikelompokan pada manitol dari total 18 subjek dengan usia median 49,5 (5-194) bulan. Kelompok manitol memiliki kadar natrium awal signifikan lebih tinggi (p=0,009). Antara kedua kelompok perlakukan, tidak terdapat perbedaan dalam durasi penurunan kesadaran maupun mortalitas. Perubahan kadar natrium dan osmolaritas menunjukan perbedaan signifikan. Antara sebelum dan setelah perlakuan, penurunan natrium pada kelompok salin hipertonik lebih besar daripada kelompok manitol [median (rentang); -6 (-47 to -4) mmol/L vs 1 (-6 to 17) mmol/L], dan perubahan osmolaritas secara signifikan lebih tinggi [Mean SD; -32,6 ± 26,9 mOsm/kg vs 4,7 ± 13,5 mOsm/kg].Kesimpulan. Salin hipertonik dapat dianggap efektif dan aman seperti manitol dalam pengobatan non-traumatik sindrom ensefalitis akut pada anak.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call