Abstract
Baterai LiFePO4 telah menjadi pilihan utama dalam berbagai aplikasi yang membutuhkan energi penyimpanan yang aandal dan tahan lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sisa kapasitas dan arus pengisian terhadap umur siklus baterai LiFePO4 3,2V 6Ah. Pengujian pertama, yaitu pengujian sisa kapasitas. Pengujian ini dilakukan dengan mengisi baterai menggunakan arus 3A dan mengosongkan baterai hingga tiga tingkat sisa kapasitas yang berbeda, yaitu 0%, 10%, dan 20%. Proses pengisian dan pengosongan dilakukan secara terus menerus untuk menentukan jumlah siklus baterai. Hasil pengujian pertama menunjukkan bahwa Sisa kapasitas dan arus pengisian berpengaruh pada keandalan individu baterai LiFePO4 3,2V 6AH. Melalui studi keandalan ini, diperoleh kondisi terbaik hasil pengujian siklus baterai LiFePO4 3,2V 6AH pada saat pengujian dengan variasi sisa kapasitas 20%. Pengujian kedua, yaitu pengujian sisa kapasitas dan arus pengisian. Variasi sisa kapasitas yang diuji adalah 0%, 10%, dan 20%, arus pengisian yang digunakan adalah 3A, 4A, dan 5A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sisa kapasitas memiliki pengaruh signifikan terhadap siklus baterai LiFePO4 3,2V 6AH. Arus pengisian tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap siklus baterai LiFePO4 3,2V 6AH. Untuk mendapatkan siklus maksimum y = 820, diperlukan arus pengisian sebesar 3,1 A dan sisa kapasitas sebesar 24,1%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk memaksimalkan umur siklus baterai LiFePO4 3,2V 6Ah, disarankan untuk menghindari pengosongan penuh hingga 0% dan memilih strategi pengosongan yang menyisakan kapasitas 20%.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.