Abstract

Pesantren di tengah-tengah masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dan juga memiliki basis sosial yang jelas. Namun dalam dinamika kehidupan pesantren juga mengalami pasang surut. Ada banyak pesantren dengan kondisi lingkungan religius tetapi dukungan masyarakat terhadap pesantren semakin buruk. Jadi jika ada satu pesantren PPAI Untuk itu, penelitian ini bermaksud mengungkap sebagai jawaban atas masalah tersebut. Metode kualitatif dipilih karena prosedur analitik penelitiannya dirancang non-matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan memahami sesuatu di balik fenomena sosial yang kurang dikenal. Keuntungan yang diharapkan dari menggunakan metode penelitian kualitatif adalah untuk memberikan perincian rumit tentang fenomena yang sulit diungkapkan dengan metode kuantitatif. Konsep penting pemahaman publik tentang; Pengetahuan, sikap dan tindakan akan lebih mudah terungkap dengan metode ini. Proses konstruksi sosial, inti dari pendirian pesantren adalah dalam rangka mewujudkan masyarakat manusia dan orang-orang saleh kepada Allah SWT, untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menjadi Baldatun Thoiyibatun Warabbun Ghofur atau “<em>gemah ripah loh jinawe toto tentrem kerto raharjo</em>”. Pendekatan dalam rangka menyantrikan masyarakat sekitar, maka dibuatlah kegiatan yang mengakomodasi kebutuhan dan budaya masyarakat. Realitas akomodasi budaya yang dibuat oleh PPAI Ketapang dituangkan dalam berbagai kegiatan yang meliputi: Pertama, budaya seni, Baik sistem pengetahuan dan keterampilan. Yang ketiga adalah sistem organisasi. Keempat, adalah sistem penghidupan. Kelima, sistem teknologi dan keenam, adalah sistem keagamaan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call